SURABAYA | duta.co – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mulai 1 Januari hingga 8 Mei 2018  ini berhasil menyalurkan pupuk urea bersubsidi sebesar 238.339 ton di wilayah Jawa Timur.

Selama musim tanam ini dipastikan stok masih akan cukup karena jatah Jawa Timur selama satu tahun ini sebesar 1,111 juta ton.

Rudi Sulistya dari Kantor Penjualan (KP) Pupuk Kaltim Jawa Timur mengatakan, sisa dari jatah pupuk urea bersubsidi itu masih cukup hingga akhir 2018 ini.

“Itu angka yang sudah ditetapkan pemerintah. Kalau kurang kita harus mengajukan lagi ke pusat agar jatah ditambah,” ujarnya saat Sosialisasi dan Product Knowledge di Surabaya, Rabu (9/5).

Ditambahkan Staf Direktur Komersial Pupuk Kaltim, Tommy Johan Agusta mengungkapkan untuk di Indonesia, Pupuk Kaltim sudah menyakurkan 536.758 ton urea subsidi.

Jumlah ini 36 persen dari alokasi Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian (Mentan). Sedangkan untuk NPK subsidi sebesar 69.187 ton atau 42 persen dari alokasi SK Mentan.

“Dalam mengamankan distribusi pupuk subsidi dan mencegah terjadinya penyimpangan penyaluran di lapangan, Pupuk Kaltim telah meningkatkan stok di daerah melebihi ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Untuk penyaluran pupuk bersubsidi ini, Pupuk Kaltim berbagi wilayah dengan Petrokimia Gresik.

Kalau Petrokimia Gresik memiliki wilayah Gresik, Tuban, Lamongan, Ngawi dan Madiun, maka sisa daerah lainnya di Jatim menjadi daerah distribusi Pupuk Kaltim.

Dikatakan Tommy, sampai saat ini kesulitan yang dihadapi Pupuk Kaltim adalah memenuhi kebutuhan di daerah kepulauan karena kesulitan medan.

“Tapi kami sudah berkomitmen dan tetap kami salurkan hingga sampai ke tingkat pengecer resmi,” tandasnya.

Untuk pupuk subsidi dikatakan Tommy sudah tidak terjadi masalah yang berarti. Saat ini yang menjadi perhatian Pupuk Kaltim adalah untuk pupuk non subsidi.

Tommy mengungkapkan bahwa persaingan saat ini untuk pupuk non subsidi sangat ketat.

Pihak swasta sudah mulai masuk ke bisnis ini dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan untuk distributor dan pengecer.

“Mereka sudah menitip barang dan baru dibayar kalau laku. Kita harus menyontoh itu. Karenanya sekarang kita sedang gencar untuk proyek piloting pupuk ritel,” jelasnya.

Proyek ini dilakukan di 10 kabupaten/kota di Jawa Timur. Untuk proyek ini Pupuk Kaltim melakukan poia dengan meminjam gudang milik distributor.

Dan memberikan kemudahan pembayaran bagi distributor hingga tiga bulan ke depan.

“Ini memudahkan distributor dan ternyata mereka senang. Banyak yang ambil lagi-ambil lagi hingga tiga kali dalam sebulan,” tandasnya.

Hingga saat ini, Pupuk Kaltim memiliki lima pabrik. Dari lima pabrik itu bisa memproduksi urea sebesar 3,340 juta ton, NPK sebesar 350 ribu ton dan amonia sebesar 2,765 juta ton. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry