Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadistan KP) Jatim Hadi Sulistyo.

SURABAYA | duta.co – Isu kelangkaan pupuk di Jawa Timur langsung ditepis Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadistan KP) Jatim Hadi Sulistyo. Menurutnya tidak ada kelangkaan pupuk, karena sampai saat ini masih proses pendistribusian pupuk.

“Tidak ada yang namanya langka, wong pupuk itu masih proses pendistribusian kok dibilang langka,” katanya di Surabaya, Minggu (23/2/2020).

Memang, kata Hadi, dari 4,9 juta ton yang diusulkan Jatim, baru teralokasi 1,3 juta ton. Ini karena Kementan menghitung kebutuhan pupuk berdasarkan luas baku lahan sawah.

“Sedangkan luas baku lahan kita 2,2 juta hektare itu termasuk sawah dan nonsawah, yang sawah hanya 1,2 juta hektare. Nanti kekurangannya yang nonsawah itu menunggu relokasi Maret,” jelasnya.

Lanjut Hadi, saat kunjungan kerja (Kunker) ke Pasuruan lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga emastikan tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi.

Maret, Kementan akan melakukan evaluasi terhadap provinsi yang tidak optimal menggunakan pupuk, dan akan dialokasikan ke provinsi yang membutuhkan seperti Jatim.

“Setelah pusat mengalokasikan ke Jatim, saya selaku kepala dinas provinsi merelokasi kabupaten-kabupaten juga. Sesuai dengan kebutuhan masing – masing daerah,” ujarnya.

Saat ini, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan) bahkan sudah berkirim surat ke Jatim untuk segera mengusulkan lagi melalui sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK).

“Jadi bukan langka sebenarnya, masih ada. Ya mohon maaf, mungkin pihak-pihak yang punya kepentingan yang bilang langka. Wong petani enggak resah kok,” ujarnya.

“Posisi pupuk masih pendistribusian, masih berjalan. Wong durung digawe kok ngomong langka(belum dipakai kok bilang langka),” imbuh Hadi. zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry