JOMBANG | duta.co – Jumat, 2 Agustus 2024, pukul 19.30 puluhan ribu nahdliyin Jombang bakal tumplek blek menyaksikan pembukaaan Konferwil XVIII Nahdlatul Ulama Jawa Timur di tenda utama, area pondok pesantren Tebuireng, Jombang. Kabarnya, personel Banser Jombang sebagai — tim pengamanan — mengerahkan 18 ribu anggota.
“Ada sambutan (iftitah) Rais Syuriah NU Jatim dan pengasuh PP Tebuireng. Ada juga taushiyat wal irsyadat wattaujihat Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Juga sambutan Pj Gubernur Jatim Adhi Karyono. Paginya khotmil quran bil hifdzi. InsyaAllah semua sudah tertata dengan baik,” demikian salah seorang panitia lokal kepada duta.co, Rabu (31/7/24).
Konferwil XVIII juga akan membahas banyak hal. PWNU Jatim berupaya memaksimalkan peran tiga komisi yang membahas (bahtsul masail) tentang Qanuniyah, Waqi’iyah dan Maudhu’iyah. Kali ini, judi online dan uang kripto akan (kembali) menjadi fukos bahasan.
“Sekarang marak judi online, begitu juga masifnya pemakaian alat bayar (uang) kripto, berbasis digitalisasi. Umat butuh penajaman tentang bahaya judi online yang sekarang dianggap lumrah,” demikian Drs H Abdul Kholiq mantan pengurus GP Ansor Jombang kepada duta.co.
Soal pemilihan Ketua PWNU Jatim, menurut Cak Kholiq – panggilan akrabnya – memang sangat penting dalam menata jamiyah NU lima tahun ke depan. Dalam jadwal panitia, sidang pleno pemilihan Rais dan ketua PWNU Jatim akan berlangsung Sabtu (3 Agustus 2024) sekitar pukul 19.00 sampai dengan 23.30 Wib menjelang dini hari. Tempatnya di Gedung A Latai 3 Aula 2.
“Sosok Gus Kikin sangat dibutuhkan. Selain dzurriyah muassis, beliau pemiliki pemikiran yang cemerlang. Gus Kikin sebagai perekat jamiyah, tidak memiliki kepentingan politik praktis. Saya yakin, peserta konferensi akan bulat, sepakat memilih beliau yang sekarang sebagai Pj Ketua PWNU Jatim,” tegasnya.
Istilah anak muda sekarang, jelasnya, Gus Kinin adalah magnet jamiyyah, beliau sangat dibutuhkan dalam suasana apa pun. “Sebagai warga nahdliyin Jawa Timur, kita merasakan suasana adem, tenteram serta gagasan yang cemerlang di bawah beliau. Harapan kita , tentu, NU harus terus menjadi pelita yang menarangi ‘kegelapan’ hati seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Gegap gempita menyambut Konferwil XVIII NU Jawa Timur ini juga terasa di akar rumput nahdliyin. Spanduk ‘Selama dan Sukses’ pun bertebaran di pinggir jalan. Salah satu warga NU mengirimkan baliho raksasa (4 meter kali 6 meter) terpampang di Jl KH Hasyim Asyari, Parimono, Jombang.
“Terima kasih, mantan Pj Bupati Jombang, Pak Sugiat mengucapkan ‘Selamat dan Sukses’ Konferwil XVIII NU Jawa Timur, semoga bermanfaat bagi umat, sebagaimana temanya: Merajut Ukhuwah dan Mengokohkan Jamiyah dalam Pendampingan Umat,” demikian salah seorang warga nahdliyin Jombang mengirim foto baliho tersebut kepada redaksi duta.co. (mky)