
SURABAYA | duta.co – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. BPJS Kesehatan, sebagai penyelenggara Program JKN, terus berkomitmen memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas kepada seluruh peserta.
Termasuk pelayanan bagi pasien DBD sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Salah satu peserta yang merasakan manfaat Program JKN adalah Karina Semi Indahsari (18), seorang pelajar yang berdomisili di Kenjeran, Kota Surabaya.
“Minggu lalu saya terkena penyakit DBD untuk pertama kalinya. Gejala awal yang saya rasakan adalah demam tinggi selama tiga hari yang tidak kunjung membaik, disertai pusing dan nyeri sendi. Merasa khawatir dengan kondisi saya, ibu segera membawa saya ke Puskesmas Tanah Kali Kedinding. Setelah dilakukan pemeriksaan darah, dokter memastikan kalau saya positif DBD dan harus menjalani perawatan intensif di puskesmas,” ujar Karina, Selasa (3/6/2025).
Karina yang terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemda, menyampaikan bahwa Program JKN telah memberikan dukungan penuh dalam proses penyembuhannya dari penyakit DBD. Ia merasa bersyukur karena iuran kepesertaannya dibayarkan oleh pemerintah setiap bulan, sehingga seluruh biaya pengobatan dan perawatan ditanggung oleh Program JKN tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Meskipun menjalani perawatan intensif di puskesmas, ia menilai pelayanan dan fasilitas kesehatan yang diberikan sangat memadai.
“Saya sangat bersyukur mendapatkan pelayanan terbaik di sini. Petugas medis selalu memastikan perawatan yang optimal dengan melakukan pemeriksaan darah secara rutin, terutama untuk memantau kadar trombosit saya, serta senantiasa memberikan dukungan demi kesembuhan saya. Saya merasa tenang karena, selain ibu saya tidak lagi khawatir dengan kondisi saya, beliau juga tidak perlu cemas mengenai biaya pengobatan,” jelas Karina.
Program JKN memberikan perlindungan bagi peserta yang memerlukan perawatan medis akibat DBD di FKTP, mulai dari pemeriksaan awal, pengobatan, serta layanan penunjang. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut, maka peserta dapat dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan indikasi medis dan kondisi klinis. Menurut Karina, BPJS Kesehatan dan pihak fasilitas kesehatan pun menunjukkan komitmen dengan sungguh-sungguh untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh peserta JKN.
“Selain itu, selama dirawat, petugas medis memberikan edukasi mengenai pencegahan DBD serta memberikan informasi secara detail terkait perkembangan kondisi kesehatan saya. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan, menguras bak mandi secara rutin, menutup tempat penampungan air, dan menaburkan bubuk larvasida untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti,” tutur Karina.
Menurut Karina, saat ini akses layanan kesehatan di puskesmas semakin mudah, berbeda dengan dahulu yang mengharuskan membawa fotokopi berbagai dokumen, seperti Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Saat ini, cukup dengan menyebutkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), masyarakat tetap dapat memperoleh layanan kesehatan tanpa perlu khawatir apabila lupa membawa KIS.
“Semoga BPJS Kesehatan dapat terus memberikan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat Indonesia, sehingga kami tidak perlu merasa ragu atau takut untuk memanfaatkan layanan JKN. Manfaat yang ada dalam Program JKN telah banyak dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia, sesuai dengan prinsip gotong royong untuk membantu sesama yang membutuhkan layanan kesehatan. Saya sendiri sudah membuktikan bahwa pelayanan BPJS Kesehatan mudah, cepat, dan setara,” tambahnya.
Di akhir perbincangan, Karina menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya yang telah membayarkan iuran kepesertaannya setiap bulan. Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan Puskesmas Tanah Kali Kedinding. Melalui Program JKN, ia mendapatkan pelayanan terbaik saat harus menjalani perawatan akibat penyakit DBD. ril/lis







































