KEDIRI | duta.co – Penderita diabetes mellitus (DM), terus bertambah. Bahkan kini menyasar anak-anak. Ini lantaran pola makan anak yang tidak sehat. Di Kota Surabaya, 184 anak-anak berusia 15-18 tahun terkena DM. Itu hasil skrining kesehatan yang dilakukan secara acak.

“Saya kira bukan cuma Surabaya. Karena pola makan yang keliru sudah merambah seluruh wilayah. Anak-anak kita ‘terbius’ dengan luar negeri yang cenderung manis. Inilah ‘biang kerok’ segala-galanya,” jelas Kahfi Suharto, dari PT Gula Energi Nusantara, sebuah perusahaan yang memiliki visi berkontribusi mewujudkan ketahanan pangan nasional, melalui pengembangan produk hasil olahan tebu dan palm beserta turunannya yang sehat kepada duta.co, Sabtu (01/7/23).

Menurut Ustad Kahfi, secepatnya pola makan keluarga beralih ke yang lebih sehat. Selama ini adalah kesalahan besar. Penyebab diabetes pada anak antara lain karena pola makan tidak sehat, salah satunya sering mengonsumsi makanan siap saji (junk food), malas beraktivitas dan faktor genetik atau keturunan dari orang tua yang mengidap diabetes. “Anak-anak kita harus diselamatkan,” tegasnya.

Masih menurut Ustad Kahfi, jaman ini terus berubah. Pola makan juga harus kita ubah. Gula konvensional dianggap sebagai penyebab penyakit Diabetes Mellitus, ini harus kita ganti. Seiring berjalannya waktu, kini teknologi terus berkembang.

“Nah, Gulanas produsen Gula Cair dan Kristal sudah berhasil melakukan terobosan teknologi mutakhir dalam memproduksi gula asli dari tebu baik cair, kristal maupun brown sugar dengan Glikemik Indek yang Rendah, sehingga bisa dikonsumsi bagi penderita diabetes mellitus dan untuk preventif terhadap diabetes mellitus,” terangnya.

Sengaja mengajak BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), karena menurut PT Gula Energi Nusantara lewat jaringan BUMDes, maka, produk ini mudah diperoleh masyarakat luas. “Hari ini kita bertemu dengan Asosiasi BUMDes Ngadiluwih, Kediri. Ini sekaligus koordinasi pengembangan usaha BUMDes,” jelasnya dari Balai Desa Dukuh.

Sekarang, lanjutnya, di Surabaya Kepala Dinas Kesehatan terus mengimbau para orang tua agar memperhatikan pola makan anak-anaknya sebagai upaya pencegahan diabetes. Dia juga mengimbau orang tua yang memiliki riwayat diabetes segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Memantau bukan berarti menyelesaikan masalah. Hanya untuk mengetahui tingkat keparahannya. Solusinya, ganti pola makan. Mutlak harus berlalih ke makanan yang memakai gula Glikemik Indek Rendah,” pungkasnya serius. (mky)