JOMBANG | duta.co – Warga pencinta bola kota santri saat ini harap-harap cemas. Klub kesayangannya, yakni PSID Jombang, yang saat ini ikut kompetisi liga 4 terancam tidak bisa melanjutkan pertandingan karena kesulitan dana. Pemkab pun hanya Mbidek (diam). Seolah tidak mau tau akan kesulitan yang dialami Persatuan Sepakbola Indonesia Djombang.
Akiba tidak ada dukungan dari Pemkab Jombang, manajemen PSID dan Askab PSSI berjuang sekuat tenaga mencari sponsor untuk keberlangsungan klub kesayangan warga Jombang agar terus mengikuti kompetisi sampai akhir dan bisa naik ke Liga 3.
“Kita bersama manajemen PSID terus berusaha sekuat tenaga dalam mencari sponsor dan salah satu harapan Pemkab,” kata Ketua Askab PSSI Jombang, Syarif Hidayatullah, Sabtu (18/1/25) kemarin.
Secara terpisah, Manajemen PSID, Widiyawati, menjelaskan kondisi lolos ke babak 32 besar berlangsung di Kediri dan mempunyai target bisa lolos ke babak berikutnya, yakni 16 besar.
“Untuk menjalani 32 besar ini kita harus menyiapkan anggaran sekitar Rp180 juta dan saat ini dana baru terkumpul sekitar 15 persen Batingan dari anggota dewan, mantan pemain dan sponsor RMB Apparel,” bebernya.
Saat disinggung mengenai peran Pemkab Jombang, Widiyawati menjelaskan, melalui KONI PSID mendapat kucuran dana sebesar Rp25 juta, itu pun sudah habis pada manajemen sebelumnya. Sedangkan saat mengarui kompetisi Liga 4 di Sidoarjo belum ada kucuran dana sama sekali dari Pemkab Jombang.
Padahal, katanya, saat mulai kompetisi, anggaran yang dikeluarkan manajemen sekitar Rp100 juta lebih dana dari sponsor dan bantuan dari mantan pemain yang menginginkan supaya persepakbolaan Jombang dapat lolos ke Liga 3 dan mengharumkan kota santri.
“Saat kompetisi awal sampai sekarang tidak ada kucuran dana sama sekali dari Pemkab Jombang dan kita aja mau ketemu PJ Bupati karena mewakili Jombang tidak ada respon sama sekali,” jelasnya.
Lebih lanjut, Widiyati menegaskan, melalui Sekda Pemkab Jombang yang membantu transportasi saat kompetisi dimulai itu omong kosong, karena manajemen tetap mengeluarkan dana untuk transportasi.
“Saya tau dari koran malahan, yang benar Pemkab Jombang hanya menyiapkan Bus saja untuk sopir. Bensin kita bayar dan itu pun hanya sekali. Untuk pertandingan selanjutnya kita gunakan transportasi sendiri,” pungkas. ( din )