SURABAYA | duta.co – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meresmikan gedung baru setinggi sembilan lantai, Rabu (20/2).

Peresmian gedung tersebut dilakukan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Mohammad Nasir di kawasan kampus Lidah Wetan.

Gedung yang diberinama IsDB itu sudah mulai dikerjakan pada pertengahan 2017 lalu  dengan nilai Rp 300 miliar.

Dan ini merupakan salah satu dari tujuh gedung di tujuh kampus di seluruh Indonesia yang merupakan proyek Seven in One (7 in 1). Proyek 7 in 1 ini merupakan proyek pemerintah dalam hal ini Kementerian Ristekdikti dengan Islamic Development Bank (IDB).

Menristekdikti, Mohammad Nasir mengatakan gedung di Unesa ini adalah yang keempat yang sudah diresmikan Kemristekdikti.

Sebelumnya ada di  Universitas Tanjung Pura Pontianak, Universitas Gorontalo di Gorontalo, Universitas Negeri Yogyakarta dan Unesa di Surabaya.

“Tiga lainnya dalam waktu dekat akan diresmikan yakni Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Universitas Sam Ratulangi di Manado dan Universitas Syek Kuala,” jelas Nasir di sela peresmian.

Proyek ini sangatlah prestisius. Apalagi nilai proyek yang sangat besar yakni Rp 2,7 triliun.

“Diharapkan proyek ini bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan pendidikan dengan lebih baik. Yang nantinya berdampak pada peningkatan jumlah mahasiswanya,” tandas Nasir.

Diakui Nasir, dipilihnya tujuh kampus yang mendapatkan proyek 7 in 1 ini karena proses seleksi. Proses seleksi berdasarkan proposal yang masuk ke kementerian yang dipimpinnya sejak beberapa tahun sebelumnya.

Dalam proposal, masing-masing kampus harus memiliki program yang unik dan meningkatkan proses e-learning atau pembelajaran daring.

“Seleksinya dari sana semua. Kita teliti apakah memang ada kaitan ke sana atau tidak,” tukas Nasir.

Dalam hal ini, Nasir menilai Unesa memiliki sesuatu yang unik. Kampus yang dulunya bernama IKIP Surabaya ini berencana mengembangkan program studi seni, budaya dan olahraga.

“Unesa akan fokus di sana. Diharapkan nantinya hal ini bisa dikoneksikan dengan kampus lain dengan sistem pembelajaran yang lebih baik,” jelasnya.

Untuk proyek ini, Unesa tidak hanya membangun satu gedung, namun tujuh gedung baru di dua lokasi berbeda.

Dua gedung di Kampus Ketintang yakni Gedung Laboratorium Teknologi dan Kewirausahaan dan Gedung Laboratorium Sains.

Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan menyatakan dua gedung baru yang berpusat di Kampus Ketintang tersebut diharapkan menjadi pusat pengembangan sains dan teknologi.

Sebagai tempat lahirnya sejuta publikasi ilmiah yang berkualitas dan inovasi-inovasi sains dan teknologi tanpa batas.

“Publikasi Unesa harus memenuhi ruang literasi bangsa. Pun Inovasi Unesa harus mempu menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat kini dan nanti,” tegasnya

Sementara, lima gedung yang dibangun di area Kampus Lidah adalah Gedung Continuing Program Developmen (CPD), Gedung Fakultas Seni dan Desain, Gedung Student Center, Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan Gedung Perpustakaan.

Mantan Dekan Fakultas Ilmu Olahraga ini menggaris bawahi yang terakhir sebagai gedung sangat esensial. Gedung Perpustakaan yang menjadi perpustakaan utama yang dirancang dengan konsep digital serta mendukung e-learning.

Ia berharap transformasi digital dalam sistem pembelajaran dan akses perpustakaan tersebut dapat semakin memaksimalkan peran Unesa dalam menghadapi tantangan jaman yang semakin kompleks di era Revolusi Industri 4.0.

Juga, sekaligus semakin memperluas program pelayanan Unesa kepada masyarakat. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry