Kuncoro Foe (kiri) menyerahkan cinderamata kepada Stefanus Ridwan Suhendra. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Tingginya jumlah pengangguran dapat menghambat pertumbuhan ekonomi suatu Negara, yang akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. David McClelland mengatakan untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi, suatu negara membutuhkan setidaknya sebanyak 2 persen penduduknya menjadi entrepreneur (wirausahawan).

Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi lulusan sarjananya menjadi seorang wirausahawan muda sangat penting dalam menumbuhkan jumlah wirausahawan. Menurut Kemendiknas, pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun masyarakat sendiri. Banyak pendidik yang kurang memperhatikan penumbuhan karakter dan perilaku wirausaha anak didik, baik di sekolah-sekolah kejuruan (SMK), maupun di pendidikan profesional. Untuk itu diperlukan suatu penyelesaian, bagaimana pendidikan dapat berperan untuk mengubah anak didik menjadi sumber daya manusia (SDM) yang memiliki karakter dan perilaku wirausaha.

“Menjawab tantangan kebutuhan akan entrepreneur dan pendidikan entrepreneurship, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) beberapa tahun terakhir sudah memasukkan kewirausahaan pada kurikulum di beberapa fakultas,” ujar Dr. Diyah Tulipa, MM selaku Dekan Fakultas Kewirausahaan UKWMS.

Pada tahun 2016, UKWMS membuka Program Studi Kewirausahaan. UKWMS  merupakan PTS pertama di Indonesia yang dipercaya untuk menyelenggarakan Program Studi Kewirausahaan. Tahun ini, diresmikan Fakultas Kewirausahaan demi menjawab tantangan perkembangan kebutuhan masyarakat dengan menciptakan pengusaha muda yang kreatif, inovatif dan PeKA (Peduli, Komit dan Antusias) terhadap lingkungan bisnis dan lingkungan sosial. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry