Petugas MBG saat membungkus makanan.

JOMBANG | duta.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar di Kabupaten Jombang mendadak terhenti sejak awal Oktober 2025. Sejumlah sekolah yang sebelumnya rutin menerima suplai makanan dari dapur penyedia, kini belum mendapatkan kepastian kapan program kembali berjalan.

Kepala SMPN 1 Jombang, Rudy Priyo Utomo, mengaku ratusan siswanya sudah tidak lagi menerima menu makan siang. Ia hanya mendapat pemberitahuan singkat dari pihak vendor.

“Katanya untuk perbaikan dulu. Tapi kami tidak tahu perbaikan seperti apa dan berapa lama. Informasinya tidak detail,” tegas Rudy, Jumat (3/10).

Hal senada diungkapkan Kepala SMPN 2 Jombang, Etik Nuroidah. Ia membenarkan dapur MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kepatihan berhenti menyuplai sejak Kamis (2/10/2025).

“Iya, per hari Kamis sudah tidak disuplai. Alasannya ada perbaikan. Sampai kapan, belum ada kejelasan,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, mengakui penghentian sementara itu terkait evaluasi internal pihak penyelenggara. “Yang saya tahu ada evaluasi supaya pelaksanaannya lebih baik. Laporan resmi belum kami terima,” jelasnya.

Meski begitu, belum ada penjelasan rinci dari pihak vendor. Lilis Wijayati, perwakilan Yayasan Puspa Wijaya Abadi selaku pengelola dapur MBG SPPG Kepatihan, menegaskan dapur tersebut tidak ditutup oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

“Tidak benar kalau ditutup BGN,” katanya singkat.

Deni Setiawan, penanggung jawab BGN Jombang, justru mengaku belum tahu pasti penyebab terhentinya dapur. “Yang saya tahu hanya dapur SPPG Kepatihan yang terhenti,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Jombang, Warsubi, menyoroti masih rendahnya capaian implementasi MBG. Dari total 174 dapur yang seharusnya beroperasi, baru 16 dapur yang berjalan. “Semua harus terlibat, masyarakat, sekolah, guru juga harus ikut karena ini program Pemerintah pusat,” tegasnya.

Warsubi menambahkan, pengawasan jangan hanya dibebankan kepada pemerintah daerah. “Guru, sekolah, orang tua, bahkan masyarakat harus ikut memantau agar program berjalan dengan baik,” tandasnya.

Hingga kini, data resmi sebaran dapur MBG masih diverifikasi. Pemkab bersama pihak terkait berupaya memastikan keberlanjutan program yang bertujuan meningkatkan asupan gizi pelajar tersebut. (din)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry