Ketua Yarsis, Prof Mohammad Nuh. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sudah menginjak usia 12 tahun. Dan diharapkan apa yang saat ini diraih bisa terus berkembang dan melesat di masa depan.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Mohammad Nuh berharap Unusa bisa menjadi development university yang akan terus tumbuh dan berkembang.

“Ada banyak tipe universitas. Ada yang Rest in Peace University yaitu lahir terus mati. Ada juga yang stunting university di mana dilahirkan namun tidak berkembang. Tapi Unusa akan terus tumbuh dan berkembang,” katanya saat Rapat Senat Terbuka Harlah ke-12 Unusa, Rabu (13/8/2025).

Unusa kata Prof Nuh, harus memiliki semangat untuk tumbuh dan berkembang. Karena dengan begitu, Unusa akan menjadi role model bagi perguruan tinggi Nahdlatul Ulama lainnya. Unusa harus menjadi tempat belajar sehingga nantinya akan muncul UNU – UNU yang lain seperti Unusa.

Ada tiga hal kata Prof Nuh yang harus dilakukan Unusa. Pertama  yakni tidak hanya melakukan refleksi di 12 tahun yang sudah dialami. Namun juga melakukan refleksi untuk di masa mendatang.

Kedua adalah dengan memperkuat pondasi akademik. Bersyukur karena saat ini Unusa sudah mulai panen dosen dan tenaga kependidikan yang bergelar doktor. “Memang butuh waktu lama karena ini tidak bisa disulap,” tutur Prof Nuh.

Yang ketiga adalah Tata Kelola. Prof Nuh menegaskan Unusa harus terus melakukan antisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

“Yang harus dicermati adalah dinamika mahasiswa baru. Persaingan rekrut mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dan swasta itu memiliki dinamika sendiri. Jangan diabaikan itu. Tidak cukup hanya bagus nanti dipilih mana, tapi harus punya  terobosan untuk rekrutmen,” katanya.

Prof Nuh juga meminta Unusa kembangkan hybrid system antara offline dan online. Apalagi dengan masuknya kecerdasan buatan (AI), maka Unusa harus berkecimpung di dalamnya. “RPL (rekognisi pembelajaran lampai) harus dikembangkan,” tandas Prof Nuh.

Prof Nuh pun berterima kasih pada seluruh sivitas akademika Unusa atas capaian selama 12 tahun ini. “Akreditasi menjadi salah satu indikator. Secara lembaga Unusa sudah terakreditasi Unggul. Bahkan untuk prodi paling ada satu atau dua yang belum unggul itupun karena prodi masih baru yang memang belum boleh langsung unggul,” tandasnya.

Sementara Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie menegaskan memasuki usia 13 tahun, Unusa sedang menapaki tahapan menjadi universitas yang berdaya saing regional dan internasional.

“Kamu akan meningkatkan reputasi publik melalui publikasi yang terindeks serta  meningkatkan karya-karya yang berdampak,” tegasnya.

Prof Jazidie menegaskan urusan pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan membaca masa depan. Orientasi Unusa, menurutnya, selalu bermuara pada kemanfaatan. “Meskipun tantangan semakin berat, jika kita mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, maka manfaatnya akan benar-benar dirasakan. Karena itu, pada peringatan Harlah kali ini, kami mengangkat tema Terus Berinovasi Meraih Kejayaan,” ungkap rektor.

Ia menambahkan Unusa akan terus melihat dan mengkaji kebutuhan di sekitarnya untuk kemudian terlibat aktif dalam penelitian dan inovasi yang memberikan solusi nyata bagi masyarakat. “Sebab, sebaik-baik manusia adalah yang selalu memberikan manfaat bagi sesamanya,” pungkasnya. ril/lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry