SURABAYA | duta.co – Prof Dr Madyan terpilih menjadi Rektor Universitas Airlangga (Unair) periode 2025-2030. Dipilihnya Prof Madyan setelah dilakukan pemilihan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) di Gedung Rektorat Kampus C Unair, Senin (5/5/2025).

Ada tiga calon yang dipilih yakni Prof Dr Dwi Setyawan (Farmasi), Prof Dr Koko Srimulyo (Fisip) dan Pro Dr Muhammad Madya (FEB).

Saat pemilihan dari 30 anggota MWA ada tiga orang yang berhalangan hadir. Namun itu tidak mengurangi keabsahan pemilihan. Sehingga hanya 27 yang memiliki hak suara.

Hasilnya, Prof Dwi meraih 4 suara, Prof Koko meraih 9 suara dan Prof Madyan meraih 13 suara. Serta ada satu suara abstein. Sehingga suara sah ada 26.

“Dengan begitu, Prof Madyan terpilih menjadi Rektor Unair 2025-2030,” tegas Ketua MWA Unair, Prof. (HCUA) Dr. H. Sunarto.

Dikatakan Prof Sunarto, pemilihan ini sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Sesuai dengan pasal 32 Statuta Unair dan PP No 30 2014.Prof Nasih tidak bisa dipilih kembali sebagai rektor karena sudah dua periode,” katanya. .

Prof Sunarto pun mengapresiasi kinerja Prof Nasih sebagai rektor. Selama dua periode atau 10 tahun, sudah banyak prestasi yang diraih. “Dari awal menjabat di peringkat 750 dunia, sekarang bisa di 308 dunia. Capaian yang luar biasa,” tandasnya.

Karena itu bagi rektor yang baru, Prof Sunarto berharap prestasi itu terus ditingkatkan. Bahkan kalau bisa berada di peringkat 200 dunia. “Kami berharap apa yang sudah berjalan dilanjutkan kembali,” katanya.

Prof Nasih pun mengapresiasi kinerja panitia seleksi pemilihan rektor ini. Sehingga proses pemilihan bisa berjalan lancar dan tanpa kendala apapun.

“Semua berjalan demokratis. Yang penting bisa menjaga pakta integritas dan tidak melawan hukum,” ungkapnya.

Diakuinya, ada banyak tugas yang belum diselesaikannya. “Kita punya pengmas, riset, pembelajaran, semuanya harusdilanjutkan hingga akhir zaman. Penting semuanya berkualitas dan ada dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat luas,” ungkapnya.

Proses pemilihan ini berjalan sejak beberapa bulan terakhir. Ada 11 kandidat yang mengikuti proses pemilihan. Hingga akhirnya, ada tiga orang yang maju untuk dipilih para anggota MWA.

Prof Madyan sendiri hingga berita ini ditulis belum merespon WhatsApp (WA) untuk memberikan sedikit komentarnya.

Prof Nasih  : Saya akan jadi Marbot Masjid

Pada 16 Juni 2025 mendatang, Prof Mohammad Nasih sudah habis masa jabatannya sebagai Rektor Unair

Sebagai seorang dosen, guru besar, Prof Nasih tentu tidak akan berhenti berkarya. “Saya akan kembali ke habitat saya. Jadi dosen, saya masih mengajar.  Dan yang pasti saya akan menjadi marbot masjid,” ujarnya.

Prof Nasih mengaku sebelum menjadi rektor, selain dosen di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), dia adalah marbot Masjid Nuruzzaman, Kampus B. “Sekarang sedang dibangun, nanti akan kembali ke sana,” tuturnya.

Masjid itu nantinya setinggi tiga lantai. Di lantai bawah akan ada toko serba guna, ada tempat makan yang bisa membuat mahasiswa dan sivitas akademika merasa nyaman.

“Juga akan dilengkapi dengan hall dan perpustakaan. Sehingga ketika nanti ada yang menunggu shalat bisa sambil membaca,” katanya. lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry