SASAR SURABAYA : Sales and Marketing Director PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya (kiri) menyerahkan satu produk unggulan Bungasari kepada Chef Ari Novianti di sela acara East Food Indonesia 2019 yang digelar di Grand City Convention, Surabaya, Jumat (21/6). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Perkembangan bisnis kuliner di Surabaya dan sekitarnya menarik perhatian salah satu produsen tepung terigu di Indonesia.

Memiliki pabrik di Cilegon Banten, PT Bungasari Flour Mills Indonesia kini mulai menyasar pasar Surabaya dan sekitarnya.

Sales and Marketing Director PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya mengatakan selama ini kontribusi penjualan Surabaya dan sekitarnya masih sangat kecil, yakni di bawah sepuluh persen.

Dengan potensi yang ada dan perkembangan bisnis kuliner di Kota Pahlawan ini, membuat Bungsari ingin lebih meningkatkan kontribusinya di Surabaya khususnya dan Jawa Timur umumnya.

“Kita akan mulai lebih gencar lagi menggarap pasar Surabaya dan sekitarnya. Sehingga di tahun ini bisa berkontribusi 20 persen terhadap penjualan kami,” ujar Budianto di sela acara East Food Indonesia 2019 yang digelar di Grand City Convention, Surabaya, Jumat (21/6).

Berbagai cara dilakukan untuk memperluas pasar itu. Diakui Budianto pihaknya mulai menambah jumlah distributor dan juga menggaet para pelaku usaha kuliner khususnya kue dan pedagang gorengan.

“Selain itu kami memperkenalkannya melalui event-event yang bisa lebih memperkenalkan diri ke masyarakat,” tambahnya.

Budianto mengakui memang selama ini kontribusi penjualan terbesar masih di Jabodetabek. Karena memang perusahaan lebih banyak menggarap pasar di mana perusahaan berasal.”Base camp kami kan di Jakarta jadinya terbesar masih Jakarta,” tandasnya.

Tapi, dengan semakin berkembangnya bisnis kuliner di beberapa daerah, Budianto mengaku memang tidak bisa hanya berpaku pada satu atau dua wilayah. Pengembangan pasar harus dilakukan.

“Pasar kita sejauh ini merata.  Untuk pasar industri kontribusi penjualannya 45 persen dan 55 persen dari penjualan. Banyak industri makanan dan minuman di Surabaya dan Jawa Timur ini yang sudah memakai produk kita,” ungkapnya

Dengan semakin luasnya pasar, maka Bungasari tahun ini membidik pertumbuhan penjualan hingga 15 persen. Dengan semakin banyaknya pasar, otomatis perusahaan harus memperbesar kapasitas produksinya.

Budianto mengakui, untuk mencapai target tersebut, bulan depan pihaknya berencana menambah kapasitas produksi dari 1.500 ton per hari menjadi 2.000 ton per hari. “Kita tambah 500 ribu ton per hati,” katanya.

Dari produksi  yang dihasilkan selama ini, Budianto mengaku sudah melakukan ekspor. Perusahaan joint venture dengan Malaysia dan Jepang ini mulai mengekspor ke China, Filipina dan Singapura, walau jumlahnya masih sangat kecil.

Bungasari meresmikan pabriknya di Cilegon, Banten, pada 2014 silam. Pabrik ini mengadopsi sistem pengolahan gandum yang paling canggih dan modern di Indonesia, yakni Flour Blending System.

Teknologi tersebut menjadi keunggulan Bungasari, ditunjang dengan kapasitas produksi yang besar guna menghasilkan beragam jenis terigu. Baik itu untuk industri, UMKM, hingga rumah tangga.

“Kami ada ratusan produk. Tiap tahun kami ada 10 hingga 20 produk baru,” pungkas Budianto. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry