KUNJUNGAN : Nickholas Grantham, Senior Scientist Illovo Sugar Africa, di sela-sela lima hari kunjungannya di Jember dan beberapa kota lokasi penanaman tebu tahan kering NXI-4T di Jawa Timur. (duta.co/udiek)

JEMBER | duta.co –Illovo Sugar Africa, produsen gula terbesar di Afrika berpusat di Afrika Selatan tertarik menanam dan mengembangkan varietas tebu tahan kering NXI-4T karya Prof. Bambang Sugiharto, peneliti senior sekaligus ketua Center for Development of Advance Science and Technology (CDAST) Universitas Jember.

Ketertarikan ini disampaikan Nickholas Grantham, Senior Scientist Illovo Sugar Africa, di sela-sela lima hari kunjungannya di Jember dan beberapa kota lokasi penanaman tebu tahan kering NXI-4T di Jawa Timur.

Menurut Nickholas Grantham, tebu tahan kering karya Prof. Bambang Sugiharto terbukti dapat tumbuh subur di lahan kering sehingga cocok di tanam di perkebunan tebu yang dikelola oleh Illovo Sugar Africa yang tersebar di beberapa negara Afrika, yang umumnya adalah lahan kering.

Ketertarikan pria peraih gelar doktor dari University of Cambrigde ini untuk menanam tebu varietas tahan kering NXI-4T makin bertambah saat melihat langsung tebu varietas tahan kering yang ditanam oleh PTPN XI di lahan milik PG Soedhono di Ngawi.

“Tebu varietas tahan kering NXI-4T di sini memiliki tinggi hingga tiga meter sementara di kebun kami rata-rata hanya dua meter saja, bahkan diameternya tebunya lebih besar, padahal kondisi tanahnya sama-sama tergolong tanah kering,” ujar pria yang akrab dipanggil Nick Grantham ini.

Selama kunjungannya di Indonesia, Nick Grantham juga berkesempatan mengunjungi PG Semboro, Jember, serta kebun percobaan Universitas Jember di Jubung, dengan didampingi Prof. Bambang Sugiharto.

Illovo Sugar Africa adalah produsen gula terbesar di Afrika yang sudah berdiri semenjak tahun 1891. Selain memiliki perkebunan tebu di Afrika Selatan, Illovo Sugar Africa memiliki perkebunan tebu di lima negara seperti Mozambik, Malawi, Eswatini, Tanzania, dan Zambia. Selain memproduksi gula sebagai produk utama, Illovo Sugar Africa menghasilkan produk turunan dari gula seperti ethanol yang memasok kebutuhan di benua Afrika.

“Kami perkirakan kebutuhan gula di Afrika pada tahun 2020 nanti mencapai enam juta ton, oleh karena itu perusahaan kami giat meluaskan lahan tebu, namun terbentur pada masalah produktivitas tebu karena lahan di Afrika yang umumnya lahan kering. Oleh karena itu saya rasa tebu tahan kering karya Prof. Bambang Sugiharto bakal cocok ditanam di Afrika,” jelas Nick Grantham.

Prof. Bambang Sugiharto lantas menjelaskan jika bibit tebu tahan kering NXI-4T yang dikembangkannya mulai tahun 2013 saat ini sudah dalam tahapan komersialisasi setelah melewati ujia keamanan hayati. Uji keamanan hayati ini meliputi uji keamanan lingkungan, uji keamanan pangan dan uji keamanan pakan.

Saat ini tebu tahan kering NXI-4T sudah ditanam dan dikembangkan oleh PTPN XI sebagai pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) tebu tahan kering NXI-4T di beberapa lahannya, seperti di PG Pagotan Madiun seluas 30 hektar, dan di lahan PG Soedhono Ngawi seluas 10 hektar dan di lahan tebu PTPN XI lainnya.  (dik)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry