Direktur PT Madusari Murni Indah Tbk Donny Winarno dan Direktur Utama PT Madusari Murni Indah Tbk, Adikin Basirun saat RUPS di Jakarta, Selasa (21/5) lalu. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Pasar ekspor nampaknya menarik bagi produsen bahan etanol, PT Madusari Murni Indah Tbk  atau Molindo.

Karena itu perusahaan yang bermarkas di Malang ini  berupaya untuk terus menggenjot pasar luar negeri. Tak mengherankan produksi pun terus ditambah agar bisa memenuhi permintaan pasar itu.

Direktur Utama Molindo, Adikin Basirun dalam keterangan resminya kepada Duta, Kamis (23/5) usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB), di Jakarta 21 Mei 2019 lalu, mengatakan peningkatan produksi ini akan dilakukan secara bertahap.

Dikatakannya, ada tiga target kerja yang akan digenjot tahun ini. “Mengembangkan bisnis ekspor etanol regional, meningkatkan kapasitas produksi, dan memasang Unit Distilasi 2 di Lawang (Kabupaten Malang) untuk memperbaiki kualitas dan meningkatkan kapasitas,” ujar Adikin Basirun.

Emiten berkode MOLI itu telah menetapkan rencana jangka pendek. Salah satunya penambahan unit Vinase Boiler yang menggunakan limbah vinase dari proses fermentasi dan destilasi itu menjadi bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik. Selanjutnya listrik tersebut bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik gula.

“Kami berencana meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi etanol dengan menambah proses mollases treatment di awal proses produksi, sehingga tetes tebu yang dipakai bisa menghasilkan yield yang lebih bersih dan lebih maksimal,” lanjutnya.

Berdasarkan laporan keuangan Tahun Buku 2018 (audited), laba sebelum pajak Molindo Group mencapai Rp 129.117.500, atau tumbuh 11,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kinerja MOLI hingga Desember 2018 lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, antara lain Net Profit after Tax (NPAT) sebesar 7,90 persen dari sebelumnya yang tercatat 7,74 persen.

Begitu juga dengan Earning Before Income Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) 14,70 persen menjadi 16,31 persen, Gross Proft Margin naik dari 32,33 persen menjadi 35,8 persen, sedangkan Current Ratio menunjukkan peningkatan 2,39 persen dari sebelumnya di level 2,14 persen.

Dalam RUPS-LB ini, MOLI menyetujui pengunduran diri Henny Rustanto sebagai Komisaris Perseroan, Adikin Basirun selaku Komisaris Independen, Arief Goenadibrata selaku Direktur Utama, dan Bapak Yonky Saputra Sim selaku Direktur Independen Perseroan.

Selanjutnya perusahaan menunjuk Rodolfo C. Balmater selaku Komisaris Independen menggantikan Henny Rustanto, Adikin Basirun menggantikan Arief Goenadibrata selaku direktur utama, serta Jose G. Tan sebagai Direktur Perseroan yang baru. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry