AKREDITASI B : Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie dan Ketua Yarsis, Mohammad Nuh berfoto bersama para dekan Unusa yang meraih akreditasi B, Sabtu (25/8). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Program studi (prodi) Pendidikan Dokter (PD)  Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berhasil meraih akreditasi B.

Ini merupakan prestasi membanggakan mengingat PD FK Unusa belum meluluskan mahasiswanya.

Sehingga untuk bisa meraih akreditasi B ini dibutuhkan perjuangan yang tidaklah mudah.

Para dosen dan staf Unusa bekerja keras untuk bisa mendapatkan nilai yang tinggi untuk bidang lain yang menjadi syarat peningkatan akreditasi.

Dekan FK Unusa, Dr. dr Handayani M.Kes mengatakan di usia PD FK Unusa baru empat tahun, sebuah berkah tersendiri bisa memperoleh akreditasi B.

Empat tahun kalau aturan yang baru sudah terlambat untuk reakreditasi. Prodi Pendidikan Dokter ini masuk dalam aturan yang lama yakni empat tahun baru bisa reakreditasi.

“Kalau sekarang dua tahun harus reakreditasi,” jelas Handayani di sela acara syukuran di kampus B Unusa, Sabtu (25/8).

Satu tahun mempersiapkan reakreditasi ini diakui Handayani semua pihak mendukung proses ini.

“Mulai Yayasan, rektorat, semua dosen dan karyawan membantu. Ini hasilnya,” tukasnya.

Diakui Handayani, keinginan besar untuk menaikkan akreditasi ini tidak lepas dari adanya rasa tanggung jawab terhadap orang tua mahasiswa.

Di mana lulusan FK Unusa diharapkan bisa disertai dengan surat akreditasi B ini.

Surat ini bermakna ketika para lulusan akan menempuh pendidikan dokter lanjutan, misalnya dokter spesialis dan sebagainya.

“Akan memudahkan para lulusan menempuh pendidikan dokter spesialis nantinya jika dia lulus dari prodi pendidikan dokter yang akreditasinya minimal B,” jelas Handayani.

Walau sudah meraih akreditasi B, tapi diakui Handayani, prodi Pendidikan Dokter FK Unusa tetap akan menerima 50 mahasiswa baru setiap tahunnya.

Kuota itu adalah batas maksimal yang bisa diterimanya. “Nampanya sampai meluluskan kita tetap akan menerima 50 mahasiswa baru,” tandasnya.

Karena untuk menambah jumlah mahasiswa baru, maka harus banyak hal yang perlu diperhatikan.

Baik itu fasilitas, sarana dan prasarana serta rasio dosen dan mahasiswa.

Tapi yang utama adalah menyiapkan uji kompetensi mahasiswa program pendidikan dokter (UKM PPD).

Karena UKM PPD ini penting untuk bisa menaikkan prodi Pendidikan Dokter FK Unusa.

Untuk UKM PPD ini, rasio minimal 70 persen dari lulusan yang dihasilkan. Karenanya, FK Unusa menyiapkan ini maksimal.

Lulusan diberi try out kampus, regional hingga tingkat nasional agar bisa mudah mengikuti UKM PPD ini.

“UKM PPD ini yang menggelar pusat yang diikuti seluruh lulusan dokter dari seluruh Indonesia,” jelasnya.

Dengan  program-program yang tertata itu, Handayani yakin lulusan PD FK Unusa benar-benar kredibel.

Apalagi, nantinya lulusan FK Unusa ini akan disalurkan ke beberapa pondok pesantren untuk menjadi dokter Poskestren yang akan didirikan Unusa bersama Pondok Pesantren di seluruh Jawa Timur. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry