SEMARANG | duta.co – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) selama ini mengalami berbagai kendala teknis di lapangan sehingga terdapat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak bisa menerima haknya.

Kendala tersebut di antaranya Saldo rekening kosong, PIN terblokir (KPM lupa pin), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) hilang KPM tidak punya KK, KKS hilang sedangkan KPM tidak memiliki kejelasan identitas, mesin Electronic Disk Card (EDC) rusak, gangguan sinyal, KPM dengan kartu ganda (KKS terisi PKH, dan KKS terisi BPNT yang dipahami orang yang tidak paham menduga itu KKS ganda), KPM meninggal dunia, KPM tergolong keluarga mampu, KPM telah pindah, KPM telah manjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, dan sebagainya.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Penanganan Fakir Miskin (PFM), Primasari YS SH MM saat ditemui di sela kegiatan Pelantikan Bimbingan dan Pemantapan Pendamping Bantuan Sosial di Wisma P4G jalan Sriwijaya Kota Semarang, Jumat (13/07/2018)

Prima menerangkan bahwa penyaluran BPNT selama Januari sampai Juni 2018 masih menghadapi kendala tersebut. Hal ini berakibat pada penyaluran subsidi tidak berjalan mulus.

Menurutnya, BPNT merupakan suatu program inovasi dari Pemerintah Pusat yang sangat bagus bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Karena itu, Pemerintah Kota Semarang sangat mendukung program BPNT dengan berbagai upaya agar KPM bisa mendapatkan hak nya menerima Bantuan Sosial.

Dengan adanya Pendamping Penanganan Fakir Miskin (PPFM), Prima berharap para pendamping bisa memberikan kinerja yang efektif, mampu bekerjasama dengan sesama tim, Lurah, dan Kesos Kelurahan, serta bank penyalur. Dengan demikian, kendala-kendala teknis yang dihadapi dapat diatasi. Sehingga dapat membantu KPM mendapatkan hak-nya menerima bansos pangan. Selain itu, unsur edukasi, yakni memberikan pemahaman pada KPM terkait program pemerintah maupun hal-hal yang bersifat teknis.

Memumbuhkan Semangat Daya Saing

Dia juga berharap keberadaan tim pendamping mampu menumbuhkan semangat berdaya saing, sehingga siap untuk mandiri, serta menumbuhkan perubahan mind set dan culture set KPM. Meningkatnya kesejahteraan KPM menjadi penilaian penting sehingga KPM yang telah sejahtera dan dinilai sudah mampu agar bersedia diganti dengan yang lebih membutuhkan bantuan.

Proses pergantian tersebut dapat dilaksanakan melalui Musyawarah Kelurahan (Muskel). Terhadap agen, e-warung dan Kube. Prima berharap agar tim pendamping dapat berkomunikasi dan mengedukasi mereka untuk tidak berkompetisi untuk saling menjatuhkan demi kepentingam pribadi. Melainkan bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan bagi KPM. (RQ)