YOGYAKARTA| duta.co – Satria Nova, lulusan Arsitektur Perkapalan, ITS. Namun Satria, panggilan akrabnya banting stir dengan menjadi Kepala Kantor Perwakilan Yogyakarta di Lembaga Manajemen Infaq (LMI). Awalnya Satria menjadi amil zakat sejak 2012.
Apa yang dilakukan Satria ini tidak lain karena merasa prihatin dengan menurunnya budaya gotong royong di masyarakat Indonesia saat ini.
Budaya gotong royong yang mengajarkan nilai kemanusiaan yang tinggi menjadi inisiasi Satria untuk mengabdikan dirinya dalam dunia filantropi dan pemberdayaan masyarakat.
Pada awal kuliah Satria mengalami kesulitan mencari tempat tinggal di perantauan, jauh dari keluarga dan kerabat membuat dirinya kebingungan meminta bantuan, untungnya saat itu Satria bertemu dengan orang baik yang membantunya dengan memberi tempat tinggal.
Dipertemukan dengan orang baik kala itu, mendasari dirinya untuk mulai membangun komunitas yang mampu menyalurkan dana sosial dari kampusnya ke orang-orang yang membutuhkan, hingga menginspirasi dirinya untuk berkarir sebagai amil zakat di LMI Yogyakarta.
Kegiatan baik yang dilakukan Satria tentunya melewati berbagai kesulitan, terutama mengubah pola pikir penerima bantuan agar lebih mandiri dan produktif, serta kesulitan dalam mencari donatur.
“Berkat dukungan orang terdekat, terutama keluarga dan istrinya membuat saya semakin bersemangat untuk terus berjuang, terlebih pengabdiannya ini berdampak positif untuk banyak orang,” ujarnya.
Satria sadar pengabdiannya sebagai amil zakat LMI Yogyakarta merupakan amanah yang memiliki tanggung jawab yang besar, tapi dirinya percaya bahwa dengan membantu sesama manusia akan membawa keberkahan dalam kehidupan pribadi.
“Bagaikan berjalan di jembatan yang tipis. Bila bisa Amanah, akan mendapat ganjaran surga,” ucapnya.
Bagi Satria bantuan tempat tinggal yang diberikan, dukungan istri dan anaknya, serta donatur yang peduli kehidupan orang lain merupakan nilai-nilai gotong royong yang harus tetap dijaga, sekaligus menjadi motivasi untuk terus bekerja dengan integritas dan dedikasi tinggi dalam upayanya membangun masyarakat yang lebih peduli dalam bergotong royong. ril/lis