SITUBONDO | duta.co – Setelah sukses bekerjasama dengan negara Vietnam, Pria Asal Kabupaten Situbondo, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawi, Owner Balad Grup, terus memperluas bisnis budi daya udang barong atau lobster hingga ke Negara China.
Kali ini, Balad Grup menjalin kerja sama dengan BUMN China dan perusahaan swasta di negara tirai bambu tersebut.
Keterangan yang disampaikan HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawi mengatakan, bahwa, kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi dan kualitas udang lobster Indonesia di negara lain.
“Kami hadir di Shenzhen, Guangdong, China atas undangan dua perusahaan besar. Kami juga melakukan bahasan beberapa hal, seperti kerjasama hatchery atau pemijahan lobster di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, serta kerjasama perawatan lobster,” jelas, Pria Kelahiran Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan, Mangaran, Situbondo, Sabtu (4/1/25).
Lebih lanjut, Haji Lilur, panggilan akrab HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawi, menambahkan, bahwa kerja sama perawatan lobster mencakup pemberian pakan khusus dan penggunaan obat-obatan terbaik agar kondisi benih bening lobster tumbuh berkualitas.
“Dengan pakan produksi BUMN China, lobster dapat tumbuh dari 250 gram menjadi 1,5 kilogram dalam kurun waktu tujuh bulan. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi kami,” kata Haji Lilur.
Tak hanya itu yang disampaikan Haji Lilur, namun dia menjelaskan, bahwa BUMN China juga berminat untuk bekerja sama dalam bisnis budidaya perikanan lainnya, seperti ikan kerapu, teripang, dan anggur laut.
“Mereka, BUMN China sangat mengapresiasi mimpi besar kami untuk berbudidaya lobster di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Madura, dengan volume 500 juta ekor dalam 10 tahun,” tegas pengusaha muda yang getol melakukan perlawanan terhadap tindakan korupsi ini.
Haji Lilur menerangkan bahwa, MoU telah ditandatangani dan kontrak pembelian 200.000 ton lobster akan segera ditandatangani pada akhir Januari 2025 dengan harga per kilogram sebesar Rp500.000. “Kami sangat terharu karena Negara China merupakan pembeli terbesar lobster dunia dan perusahaan Balad Grup bisa melakukan MoU,” tuturnya.
Kerjasama ini, sambung Haji Lilur, juga diharapkan dapat meningkatkan produksi lobster Indonesia dan memperluas pasar global. “Balad Grup berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis budidaya perikanan yang berkelanjutan dan berkontribusi pada perekonomian nasional,” pungkas HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawi Owner Balad Grup (her)