Puspandam Katias – Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Teknologi Digital 
Pada  2025, perilaku konsumen Indonesia diprediksi mengalami transformasi signifikan, didorong oleh perubahan digitalisasi, preferensi nilai, dan adaptasi terhadap tantangan ekonomi global. Berikut adalah beberapa tren utama yang dirangkum berdasarkan laporan dari Forbes, McKinsey, Euromonitor International, NielsenIQ serta World Bank:
1. Digitalisasi dan Omnichannel
Konsumen Indonesia semakin mengadopsi perilaku belanja omnichannel, yaitu kombinasi belanja online dan offline. Digitalisasi memengaruhi berbagai sektor seperti ritel, makanan, dan jasa keuangan.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa 
McKinsey menyoroti bahwa konsumen Indonesia mengandalkan platform digital untuk kemudahan akses, dengan mayoritas tetap mempertahankan kebiasaan ini pasca-pandemi.
Hal ini sejalan dengan laporan Forbes yang menyatakan bahwa platform e-commerce lokal terus berkembang, bersaing dengan pemain global​. Perubahan perilaku ini juga dipengaruhi oleh teknologi digital.
Konsumen semakin memanfaatkan teknologi untuk mencari harga terbaik, dengan 33% mengandalkan teknologi digital untuk memperoleh penawaran yang lebih menarik. AI juga mulai berperan dalam pengambilan keputusan belanja, dengan banyak konsumen yang memanfaatkan alat berbasis AI untuk mempercepat proses pemilihan produk​.
2. Kesadaran terhadap Nilai dan Harga
Laporan dari McKinsey dan World Bank menunjukkan bahwa inflasi global dan ketidakpastian ekonomi memengaruhi perilaku pengeluaran. Konsumen menjadi lebih sensitif terhadap harga dan cenderung memilih produk yang memberikan nilai terbaik.
Selain itu, banyak konsumen yang beralih ke merek baru atau produk substitusi ketika terjadi kenaikan harga​. Menurut analisis Euromonitor International dan NielsenIQ, menyebut konsumen yang bijak atau wiser-wallet di Indonesia semakin strategis dalam pengeluaran mereka.
Kebiasaan menyimpan uang untuk masa depan menjadi prioritas. Impulsivitas dalam pembelian menurun secara signifikan, dan konsumen lebih selektif dalam memilih produk yang memberikan manfaat jangka panjang dan nilai tambah.
Selain itu, konsumen Indonesia semakin cenderung memilih produk dengan kualitas tinggi meskipun harganya lebih mahal, terutama untuk barang-barang teknologi yang tahan lama.
 Sebanyak 71% konsumen mengatakan mereka bersedia membayar lebih untuk produk premium yang dapat digunakan dalam jangka panjang. Namun, mereka juga semakin selektif dalam memilih merek, dengan banyak yang mencoba berbagai produk dan merek baru untuk menemukan nilai yang terbaik​
3. Fokus pada Keberlanjutan dan Kesehatan
Menurut McKinsey, perilaku konsumen di Indonesia sudah mulai berubah seiring dengan peningkatan kesadaran tentang keberlanjutan dan dampak lingkungan. Hal ini mencerminkan tren global yang semakin mengedepankan keberlanjutan sebagai bagian penting dalam pengambilan keputusan konsumen.
Data yang disampaikan oleh McKinsey menunjukkan bahwa lebih dari 70% konsumen Indonesia kini lebih peduli terhadap produk yang ramah lingkungan dan memperhatikan faktor kesehatan.
Misalnya, konsumen semakin memilih produk yang menggunakan bahan alami, kemasan ramah lingkungan, serta memenuhi standar kesehatan yang lebih tinggi. Selain itu, kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, seperti memilih makanan organik atau produk bebas bahan kimia, juga mengalami peningkatan signifikan.
Sebagai contoh, di sektor makanan dan minuman, sebuah survei oleh McKinsey pada 2023 mencatat bahwa lebih dari 50% konsumen Indonesia yang tinggal di kota besar memilih untuk membeli produk yang dianggap lebih sehat dan bergizi meskipun harga produk tersebut sedikit lebih tinggi.
Produk-produk yang dikemas dengan pendekatan keberlanjutan dan menggunakan bahan-bahan organik semakin diminati oleh konsumen, terutama generasi muda yang semakin sadar akan dampak jangka panjang dari pilihan konsumsi mereka terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan​.
Di sektor perawatan pribadi, konsumen juga menunjukkan minat terhadap produk yang mengutamakan keberlanjutan, seperti produk kecantikan yang bebas bahan kimia berbahaya dan menggunakan kemasan ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh kesadaran kesehatan tetapi juga oleh keinginan untuk berkontribusi terhadap pengurangan limbah plastik dan emisi karbon.
Secara keseluruhan, McKinsey memperkirakan bahwa pada 2025, tren ini akan semakin menguat, dengan konsumen Indonesia menjadi lebih selektif dalam memilih produk yang mendukung keberlanjutan dan mendukung pola hidup sehat, baik dari segi kualitas, dampak lingkungan, maupun manfaat kesehatan
4. Eksperimen Merek dan Loyalitas
Kecenderungan konsumen untuk mencoba merek baru terus meningkat. Laporan Forbes menyoroti bahwa loyalitas merek mulai menurun, dengan banyak konsumen mencari variasi dan nilai lebih tinggi. Faktor utama yang memengaruhi perilaku ini adalah promosi dan inovasi produk​
5. Inklusi Keuangan Digital
World Bank mencatat peningkatan penggunaan layanan keuangan digital di Indonesia. Penetrasi teknologi keuangan seperti e-wallet dan digital banking memainkan peran penting dalam memberdayakan konsumen, terutama di wilayah pedesaan dan semi-urban. Ini tidak hanya mempermudah transaksi tetapi juga mendorong pengelolaan keuangan yang lebih baik di kalangan konsumen​
Implikasi bagi Bisnis
Perusahaan harus beradaptasi dengan tren ini dengan memperkuat strategi omnichannel, berinvestasi dalam keberlanjutan, dan memanfaatkan teknologi untuk menawarkan personalisasi. Membangun kepercayaan melalui inovasi produk dan transparansi operasional juga menjadi kunci untuk mempertahankan daya saing.
Strategi untuk Bisnis
* Untuk merespons tren ini, bisnis perlu:
* Berinvestasi dalam teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman konsumen.
* Mengadopsi strategi keberlanjutan dalam produk dan operasi. Memprioritaskan personalisasi dalam pemasaran dan layanan pelanggan.
Kesimpulan
Pada  2025, perilaku konsumen Indonesia akan semakin dipengaruhi oleh teknologi, harga, keberlanjutan, dan nilai produk sehingga lebih bijak dalam berbelanja. Bisnis yang mampu beradaptasi dengan tren ini, seperti memanfaatkan omnichannel, meningkatkan transparansi harga, dan mempromosikan keberlanjutan, memiliki peluang besar untuk memenangkan pasar yang dinamis di Indonesia. *
Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry