Reza berbagi perjalanan Precise dalam podcast Cerita Bersama Brand Lokal yang tayang di kanal youtube JNE ID (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Surabaya sebagai ibu kota Jawa Timur memang banyak jenama sepatu lokal. Salah satunya, jenama lokal legendaris Precise Shoes. Reza Mathilda Gozali sebagai salah satu pewaris merek sepatu berusia 36 tahun itu terus mendorong evolusi industri untuk bisa menyesuaikan kebutuhan pasar. Reza berbagi perjalanan Precise dalam podcast Cerita Bersama Brand Lokal yang tayang di kanal youtube JNE ID https://bit.ly/CeritaBersamaPrecise.

Reza merasakan sendiri bagaimana pergeseran industri sepatu selama tiga dekade. Di saat dijalankan oleh orang tuanya, dia sadar bahwa kebutuhan sepatu lebih ke multifungsi. Karena itu, biasanya mereka akan membeli sepatu hitam.

’’Suatu waktu, sepatu itu diharapkan bisa dipakai untuk semua kesempatan. Jadi, zaman dulu sepertinya semuanya hitam ,’’ jelasnya.

Seiring waktu, tren sepatu hitam mulai memudar. Konsumen pun beralih mencari model dengan warna yang lebih beragam, sehingga penjualan perlahan terbagi antara sepatu berwarna dan hitam. Dalam beberapa tahun terakhir, produk dengan warna-warna cerah bahkan menjadi dominan. Reza menyadari bahwa jika ia tetap bertahan di zona nyaman, bisnisnya bisa berhenti berkembang. Karena itu, meski berpengalaman, ia tetap terbuka terhadap masukan pasar.

“Market mau apa, itu yang kita berikan. Yang tak boleh berubah adalah kualitas dan harga yang tetap terjangkau masyarakat,” ujarnya.

Prinsip tersebut pun diterapkan dalam memasarkan produknya. Hidup sejak 1989, Reza mengaku masih mempertahankan jaringan offline-nya. Sebab, potensi ceruk pasar di sana masih ada. Namun, dia tak menyangkal bahwa pandemi ikut membawa ombak transaksi digital yang besar. Sehingga, dia juga harus ikut berjualan di online.

’’Istilahnya kita omnichannel lah. Jadi seluruh ceruk pasar kami masuki,’’ jelasnya.

Memang, untuk membuat sistem baru tak semudah mengubah telapak tangan. Dengan pasar offline, jalur distribusi sepatunya biasanya hanya berhenti di peritel atau toko. Namun, saat berjualan online dia harus mengirim produknya langsung ke konsumen. Jelas, dia tak punya armada untuk bisa memenuhi permintaan konsumen ritel yang banyak. Karena itu, dia belajar bahwa kolaborasi dengan mitra sangat penting. Dalam hal ini adalah mitra ekspedisi.

’’Kita sangat terbantu dengan mitra seperti JNE. Kalau tidak ada mereka sepatu juga tidak akan sampai di konsumen,’’ terangnya.

Menurut Reza, kolaborasi menjadi salah satu kunci utama untuk menjaga eksistensi Precise di tengah persaingan industri sepatu yang semakin ketat. Terbaru, mereka bekerja sama dengan IP asal Jepang, Ultraman Blazar, dalam peluncuran seri edisi terbatas. Reza menjelaskan, pilihan terhadap karakter legendaris tersebut bukan tanpa alasan.

“Kita bisa dibilang merek legenda, sama seperti Ultraman. Karena itu, kami merasa visinya sejalan,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga terus berupaya untuk mencari potensi baru. Salah satu yang sedang diincar adalah market sepatu performance yaitu seri Eagnas. Sepatu hash yang dirancang khusus untuk aktifitas outdoor, ditujukan bagi pecinta alam dan aktivitas luar ruangan. Khususnya hiking ringan, yang kian diminati masyarakat.

’’Untuk pebisnis baru, memang kuncinya konsistensi dan jadi pendengar yang baik. Karena sekarang kita harus mikir dua channel. offline dan online,’’ jelasnya. Imm

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry