Ratusan Pramuka di Gresik mengebor lubang resapan biopori yang dipimpin Ketua Kwarcab Dr H M.Qosim bersama Kwarda Jawa Timur Drs H AR.Purmadi. (ft.duta: abdul salim)
GRESIK | duta.co – Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Gresik Dr H Moh. Qosim yang juga merupakan Wakil Bupati, mengajak ratusan siswa yang tergabung dalam gugus depan pangkalan SMP Negeri 2 Manyar, melakukan pengeboran biopori, Rabu (10/01/2018). Qosim mengaku sangat mengapresiasi gerakan pencegahan terhadap bahaya banjir, salah satunya melalui pengeboran biopori tersebut.
Di hadapan ratusan siswa, Qosim menjelaskan bahwa kesadaran dalam mencegah bencana memang harus ditanamkan sejak dini. Sebab peran masyarakat bersama pemerintah sangat diperlukan dalam pencegahan bencana, salah satunya melalui kegiatan-kegiatan seperti ini.
“Selain pemerintah dan masyarakat, gerakan pramuka pun memiliki kewajiban yang sama dalam rangka upaya pencegahan bencana banjir,” katanya.
Setidaknya mereka menargetkan 900 lubang resapan biopori berdiameter 12 cm dan kedalaman 1 meter menggunakan alat bor sederhana.
Seperti diketahui bahwa lubang resapan biopori tersebut berfungsi sebagai lubang penyimpanan air dalam tanah, sehingga mampu menyimpan ketersediaan air yang dibutuhkan saat terjadinya musim kemarau.
Selain itu, 10 lubang resapan biopori yang setara dengan 1 sumur resapan yang berdiameter 1 meter dengan kedalaman 1 meter tersebut juga berfungsi sebagai upaya untuk mencegah bahaya banjir dan tanah longsor.
Dalam kegiatan yang bertajuk ‘Penyelamatan Bumi Melalui Gerakan 1 Juta Biopori’ tersebut juga dihadiri oleh Ketua Harian Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Timur Drs. H. AR Purmadi.
Purmadi mengatakan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka mendukung gerakan sejuta lubang resapan biopori yang digagas oleh Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur. Aksi tersebut, menurut Purmadi telah dilaksanakan di sejumlah wilayah se-Jawa Timur.
“Di Kabupaten Gresik sendiri, Kwarda Pramuka Jawa Timur mempunyai target sekitar 27 ribu lubang resapan biopori yang tersebar di sejumlah wilayah,” ujarnya.
Nantinya, kata Purmadi, sekitar tanggal 18 Januari akan dilakukan peninjauan kembali di lapangan. Dengan harapan pengeboran biopori telah terlaksana 100 persen.
“Kami berharap hingga 18 Januari mendatang, pelaksanaan pengeboran telah rampung 100 persen. Namun kami juga ingin bahwa pembuatan resapan biopori ini nantinya akan terus dilakukan dan berkelanjutan,” harapnya. (sal)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry