PALU | duta.co – Calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto, kembali mengingatkan soal bahaya korupsi yang sudah sangat parah di Indonesia. Indikasi korupsi sudah stadium 4 adalah ada pejabat tega mencuri uang negara yang digunakan untuk bantuan korban bencana. Prabowo sungguh prihatin dengan tragedi moral pejabat yang korup itu.
“Kita sedih di beberapa tempat ketahuan ada saja yang korupsi bantuan untuk bencana. Saya tidak mengerti, ada saja kelakuan seperti itu di saat saudara-saudara kita terkena musibah,” kata Prabowo saat acara Temu Kader, Simpatisan dan Relawan dalam Kegiatan Prabowo Menyapa Masyarakat Sulawesi Tengah di Hotel Santika, Palu, Selasa (8/1/2019).
Praktik korupsi hingga ke dana korban bencana, sambung Prabowo, membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki pekerjaan berat dalam memberantas rasuah. Karena itu, dirinya bersama Sandiaga Salahuddin Uno mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama menyelamatkan bangsa dan menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi.
“Kita masih punya pekerjaan yang berat kita harus selamatkan masa depan bangsa kita semua, kita harus memiliki pemerintah yang tidak korup. Ini panggilan untuk bangsa dan negara kita. Itu perjuangan saya, itu perjuangan kita semua,” tutur Prabowo.
Praktik korupsi penanganan bencana alam kerap terjadi di berbagai sektor pemerintahan di Indonesia. Seperti kasus korupsi dana rehabilitasi gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk pembangunan gedung SD dan SMP yang melibatkan anggota DPRD, kepala dinas dan pihak kontraktor.
Selain itu, ada juga kasus korupsi pembangunan gedung shelter tsunami di daerah Pandeglang, Banten, senilai Rp 18 miliar. Teranyar, KPK mengungkap praktik korupsi dalam proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Tahun Anggaran 2017-2018 dalam proyek pengadaan pipa High Density Polyethylene (HDPE) di Bekasi dan daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.
Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menetapkan delapan tersangka kasus suap terkait proyek-proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2017-2018. “Setelah melakukan pemeriksaan 1X24 jam dilanjutkan gelar perkara, KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan serta menetapkan delapan orang tersangka,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat konferensi pers di Gedung KPK Jakarta, Minggu (30/12/2018) dini hari, seperti dikutip Antara.
Ke-delapan tersangka itu yakni, Dirut PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) Budi Suharto, Direktur PT WKE Lily Sundarsih, Direktur PT Tashida Sejahtera Perkara (TSP) Irene Irma dan Direktur PT TSP Yuliana Enganita Dibyo (YUL). Empat tersangka ini diduga sebagai pemberi suap.
Sementara mereka yang diduga penerima suap adalah Kepala Satuan Kerja SPAM Strategis/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SPAM Lampung Anggiat Partunggal Nahot Simaremare, PPK SPAM Katulampa Meina Woro Kustinah, Kepala Satuan Kerja SPAM Darurat Teuku Moch Nazar dan PPK SPAM Toba 1 Donny Sofyan Arifin.
Saut menjelaskan suap diterima untuk mengatur lelang terkait proyek pembangunan SPAM Tahun Anggaran 2017-2018 di Umbulan 3-Pasuruan, Lampung, Toba 1 dan Katulampa. “Dua proyek lainnya adalah pengadaan pipa HDPE di Bekasi dan daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah,” ungkap Saut.
Dari hasil penelusuran KPK, Anggiat Partunggal Nahot Simaremare diduga menerima Rp 350 juta dan 5.000 dollar AS untuk pembangunan SPAM Lampung. Selanjutnya, Rp 500 juta untuk pembangunan SPAM Umbulan 3, Pasuruan, Jawa Timur.
“MWR (Meina Woro Kustinah) menerima Rp 1,42 miliar dan 22.100 dollar Singapura untuk pembangunan SPAM Katulampa. TMN (Teuku Moch Nazar) Rp 2,9 miliar untuk pengadaan pipa HDPE di Bekasi dan Donggala. DSA (Donny Sofyan Arifin) Rp 170 juta untuk pembangunan SPAM Toba 1,” ucap Saut. Menurut Saut, lelang diatur sedemikan rupa untuk dimenangkan oleh PT WKE dan PT TSP yang dimiliki oleh orang yang sama.
Berdoa untuk Korban
Melihat kerusakan moral pejabat dan pengusaha itu Prabowo sangat prihatin. Apalagi dia melihat sendiri bagaimana para korban bencana sangat menderita di lokasi pengungsian di beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Di tempat ini, dia berdialog dan bersilaturahmi langsung dengan para korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala beberapa waktu lalu.
Kunjungan beliau ke sini dalam rangka tujuan kemanusiaan,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Tengah, Longki Djanggola pada acara Temu Kader, Simpatisan dan Relawan dalam Kegiatan Prabowo Menyapa Masyarakat Sulawesi Tengah di Hotel Santika, Palu, Selasa (8/1).
Longki memastikan, tidak ada agenda kampanye Prabowo selama berkunjung ke Sulteng. Prabowo hanya mengunjungi lokasi pengungsian korban bencana alam. Ketua umum Gerindra itu memastikan bahwa bantuan yang diberikannya tepat sasaran dan bermanfaat bagi para korban.
“Beliau mengunjungi atas apa yang beliau perintahkan untuk membangun di daerah Sigi. Dan saat ini bantuan itu sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Dan tentu saja kunjungan beliau juga bertemu bersilahturahmi dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama yang ada di sini, jadi tidak ada acara kampanye beliau selama kunjungannya di sini,” tutur Longki.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah yang telah menyambutnya dengan baik. Ia juga menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada para keluarga korban yang terkena musibah bencana alam beberapa waktu lalu.
“Saya ke sini untuk menyampaikan rasa turut berduka cita dan berbela sungkawa atas musibah yang dialami beberapa waktu lalu,” ungkap Prabowo di lokasi yang sama. “Semoga para korban yang meninggal dunia diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan ditempatkan di tempat yang terbaik dan yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk meneruskan tugas dan kewajiban di dunia ini,” tutur Prabowo seraya memanjatkan doa. (rmol/wis)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry