Tampak para kiai dan Habaib bersama Prabowo Subianto saat 'Surabaya Bersholawat; di Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (10/9/2018). FT/IST

SURABAYA | duta.co – Acara rutin, ‘Surabaya Bersholawat ke-6’ di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/9/2018), dalam rangka menyambut tahun baru Islam (1 Muharram 1440 H), berbeda dengan yang sudah-sudah.

Kali ini, hadir bakal calon presiden Prabowo Subianto, Dr Fuad Bawazier, Dr Salim Segaf Aljufri dan musisi Ahmad Dhani.

Uniknya, tidak tampak pejabat teras Jatim yang ‘berani’ duduk bersama Prabowo. Kendati begitu, tidak menyurutkan semangat para kiai dan habaib, bahkan syekhermania untuk ‘gegap gempita’ bersholawat bersama Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf.

Prabowo sendiri mengunggah momen tersebut ke akun Instagram-nya, @prabowo. “Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah, di Tugu Pahlawan Surabaya,” tulis Prabowo.

Sebelum Prabowo datang, tampak Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Arif Rahman, berbaju putih dengan kopiah putih bersama sejumlah pejabat teras Polda Jatim.

Tidak tampak Gubernur Jatim Dr H Soekarwo maupun Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul). “Saya sempat heran, kok tidak melihat pejabat duduk di barisan depan bersama Habaib dan Prabowo,” celetuk salah seorang syekhermania kepada duta.co.

Bisa jadi, lanjut santri Darul Falah ini, semua itu untuk menjaga netralitas. “Saya juga tidak melihat Pakde Karwo maupun Gus Ipul yang biasanya selalu hadir,” tambah lelaki yang selama ini tak pernah absen mengikuti ‘Surabaya Bersholawat’.

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman selalu menekankan pada prajurit TNI, agar menjaga netralitas, pada Pemilu 2019. Dia tak segan-segan memberikan sanksi tegas, jika ada anggotanya yang ketahuan tidak netral.

“Jika ada yang merusak netralitas, silakan laporkan kepada kami. Termasuk media, jika memang mengetahui laporkan saja pada kami,” kata Mayjen TNI Arif Rahman, saat Kunjungan Kerja di Batalion Zeni Tempur 5 Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (10/9/2018) seperti dikutip beritajatim.com.

Tanya Peresmian Posko PADI

Bedanya lagi, dalam ‘Surabaya Bersholawat’ kemarin, Habib Syekh sempat mengajak warga memilih calon presiden yang rajin bersholawat. Sambutan pun datang secara spontanitas kepada Prabowo Subianto. Tampak Habib Abu Bakar Assegaf (Pasuruan) mengajak syekhermania untuk mensukseskan Pilpres 2019 dengan tetap bersholawat.

Habib Abu Bakar dalam taushiyah singkatnya menjelaskan, bahwa, yang hadir dalam acara ini bukan hanya pendukung Jokowi, tetapi juga ada pendukung Prabowo. Siapa pun pilihannya, 2019 tetap bersholawat, the powe of sholawat.

Herannya, ketika Habib Abu Bakar mengajak 2019 Tetap Bersholawat, justru dijawab syekhermania, ganti presiden. Bagaimana 2019? “Ganti Presiden,” jawab hadirin. Diulang empat kali, jawabnya sama, ganti presiden.

Habib Abu Bakar langsung melihat ke arah Habib Syekh. “Bagaimana Habib?”. Kalimat ini langsung dijawab senyum khas Habib Sykeh.

Tak kalah menarik, acara ini juga dipakai untuk sedikit meringankan beban saudara kita yang terkena musibah gempa di Lombok, NTB. “Hasilnya 70 juta, tapi ada yang melengkapi, kalau gak lengkap gak enak, menjadi Rp 100 juta untuk Lombok,” ujar Habib Syekh sambil melihat Dr Fuad Bawazier yang duduk di barisan depan.

Usai menyampaikan besaran dana yang terkumpul, Habib Syekh meralat jumlah tersebut. Pihak panitia menyampaikan kepada Habib Syekh bahwa ada tambahan sumbangan dana yang diberikan Prabowo Subianto.

“Saya dengar 20 ribu dolar, kalau dirupiahkan ratusan juta,” tegas lelaki yang sempat menanyakan kepada Prabowo Subianto kapan Posko Pemenangan PADI Jatim, diresmikan. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry