MAKIN BERAT : rakyat miskin makin berat. Mereka ini justru mengeluh, merasa terdampak dengan pembangunan Tol. (FT/MKY)

JAKARTA | duta.co – Disparitas kaya miskin kian menganga. Hari ini, rakyat miskin semakin sengsara. Kebutuhan pokok mahal, listrik mahal, lapangan kerja kian sempit. Karenanya, semua calon pemimpin diwanti-wanti tidak melupakan rakyat kecil jika telah terpilih di 2019.

Mengapa? Karena saat diminta pertanggungjawabannya oleh sang pencipta, Allah swt, masyarakat miskinlah yang akan dijadikan sebagai saksinya. Demikian disampaikan Habib Taufiq Bin Abdul Qadir Assegaf dalam ceramah Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Majelis Ta’lim Habib Ali Al-habsy, Kwitang, Jakarta, Kamis malam (6/12/2018).

Harapan Habib Taufiq, semua calon pemimpin, baik itu calon anggota legislatif, calon kepala daerah maupun calon presiden harus mencontoh perilaku yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Yang mana, selama hidupnya, manusia pilihan itu lebih mementingkan kepentingan umat ketimbang pribadi maupun keluarganya. Bahkan setelah meninggal, Nabi tidak mau meninggalkan umatnya dengan mengajak mereka untuk ikut masuk surga.

“Karena itu wahai bapak-bapak dan ibu-ibu calon pemimpin, setelah pemilihan ini jangan anda melupakan rakyat-rakyat yang telah memilih anda. Karena mereka akan menjadi saksi di hadapan Allah,” jelasnya.

Hadir dalam acara tersebut, calon presiden Prabowo Subianto dan Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Habib Taufiq mengingatkan bahwa untuk menjadi pemimpin yang mulia dunia akhirat, seorang pemimpin harus berani mengorbankan semua sumber daya yang dimiliki, demi kemaslahatan masyarakat, utamanya rakyat kecil.

“Cintai rakyat anda, ingatlah rakyat anda. Jangan anda ingin menikmati tapi rakyat anda dalam keadaan sengsara, melarat,” katanya.

Tak lupa, Habib Taufiq pun mendoakan agar bangsa Indonesia diberikan pemimpin yang berupaya keras membuat semua rakyatnya menjadi makmur, sejahtera sehingga hidupnya menjadi berkah.

“Presiden yang istiqamah shalatnya, puasanya, baca Al Quran, menghadiri majelis (taklim). Bukan hanya ketika ingin pemilihan saja hadir. Insya Allah rutin hadir, insya Allah. Mendengarkan nasihat ulama dan habaib,” pungkasnya.

Habib Taufiq juga menantang yang hadir. “Cobalah, semua calon, baik itu calon DPR, ataukah calon apapun, coba anda menjadi petani sehari saja. Mencangkul atau bajak sawah,” harap Taufiq.

Menurutnya, tantangan itu perlu dilakukan agar calon pemimpin mengerti getir hidup menjadi orang susah di negeri ini, sebagaimana dialami jutaan rakyat Indonesia.

Dengan begitu, saat nanti menjadi pemimpin, mereka tak akan lupa dengan rakyat miskin yang telah memilih. “Biar tahu bagaimana rasanya menjadi petani, cara hidup petani, susah jadi petani, sehari aja biar tahu rasanya berpuluh-puluh tahun rakyat anda merasakan itu. Kapan mereka bisa menikmati hidup di negeri ini,” tegasnya.

“Kalau sudah pemimpinnya siap miskin, rakyatnya makmur. Tapi kalau pemimpin yang niatnya ingin kaya, rakyatnya melarat. Karena itu wahai calon presiden, kami berharap anda siap mengorbankan segala-galanya untuk rakyat agar menjadi makmur,” pungkasnya. (rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry