ACEH | duta.co – Ada kisah menarik dari Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menghadiri acara peringatan 14 tahun tsunami di Kota Banda Aceh, Rabu (26/12/2018). Prabowo  sempat berziarah ke komplek pemakaman massal korban tsunami Aceh, di Desa Siron Blangbintang, Aceh Besar.

Putra Begawan Ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu tiba sekitar pukul 10.05 WIB. Prabowo disambut ratusan masyarakat yang sudah menunggunya. Dipimpin ulama dan tokoh setempat, Prabowo melafalkan ayat-ayat suci Alquran tepat di depan pemakaman massal korban tsunami Aceh tahun 2004 silam.

Mantan Danjen Kopassus itu mendoakan agar arwah korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Tidak lupa, doa untuk keselamatan buat bangsa dan negara ini juga tercurahkan dari Ketua Umum Partai Gerindra

Baliho ucapan selamat datang kepada Prabowo terpampang sepanjang jalan di Kota Banda Aceh.  Bahkan, warga sekitar rela menunggu di bahu jalan untuk dapat melihat langsung pasangan Sandiaga Uno tersebut.

Ada kisah menarik dari Prabowo yang kini bersahabat dengan mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf.

Prabowo menceritakan, saat dirinya memimpin Kopassus dan menjabat panglima Kostrad sangat mengincar Muzakir. Hal itu dia lakukan karena tuntutan profesinya menjaga keutuhan NKRI.

Sama, GAM khususnya Muzakir menginginkan menembak bahkan menculik Prabowo untuk dihabisi. “Tidak ada orang membayangkan bagaimana panglima GAM dan panglima Kostrad bisa jadi satu, saya juga tidak mengerti. Saya selalu cerita, saya bingung karena dulu beliau saya kejar-kejar dan beliau pun selalu kejar-kejar saya. Begitu ketemu kita saling pelukan, habis itu selesai,” jelas Prabowo kepada wartawan, Rabu (26/12).

Muzakir yang dikenal orang Aceh dengan sebutan Mualem sekarang menjadi sahabat dekat ketua umum Partai Gerindra tersebut. Bahkan, saat Mualem ingin bergabung dengan Gerindra, Prabowo sempat menolak karena nanti jadi bawahannya di partai.

“Kemudian beliau katakan ingin bergabung dengan saya dan dengan Gerindra. Saya bilang anda ini Mualem, kalau masuk Gerindra nanti jadi bawahan saya, saya tidak mau, anda ini harus jadi sahabat saya. Akhirnya karena beliau dengan tekad yang kuat terus-menerus saya terima beliau masuk. Dan Insha Allah kita bersama terus untuk indonesia yang adil dan makmur,” papar Prabowo.

Di balik kisah dirinya dengan mantan panglima GAM, Prabowo mengambil pelajaran sangat berharga terkait persahabatan. Meskipun dulunya berseberangan bahkan bermusuhan.

“Di situ saya ambil hikmah bahwa kita semua saudara, bahwa kita bisa selesaikan masalah dengan keihlasan, kejernihan berfikir. Sehingga saya bersahabat dengan Mualem yang merupakan suatu keanehan,” imbuh Prabowo. (wah,rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry