
JAKARTA | duta.co – Mati atau mukti! Inilah era kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia. Kini, barisan ‘penyelamat’ Republik Indonesia mulai bergerak. Sekarang mulai tampak, siapa berkepentingan menunggangi demonstrasi sehingga anarkis.
Sikap tegas Presiden Prabowo yang tidak akan mundur sedikit pun — melawan mafia sekuat apa pun – mendapat dukungan banyak pihak. “Tolong dimuat! Kami menambah item pernyataan sikap. Pengurus Besar Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh se-Indonesia (PB-JATMI ) tegas berada di belakang Presiden Prabowo,” demikian disampaikan sumber duta.co, usai mendengar sumpah ‘Demi Allah’ Prabowo dalam menghadapi mafia, Selasa (2/9/25) dini hari.
Sebagaimana disampaikan, bahwa, Presiden Prabowo menegaskan dirinya tidak akan ragu membela rakyat dan menghadapi para mafia serta koruptor, sekuat apa pun mereka. Hal tersebut disampaikan Prabowo usai menjenguk 17 polisi dan masyarakat yang menjadi korban demo rusuh di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
“Saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apa pun. Saya hadapi atas nama rakyat. Saya bertekad memberantas korupsi, sekuat apa pun mereka. Demi Allah, saya tidak akan mundur setapak pun. Saya yakin rakyat bersama saya,” kata Prabowo, Senin (1/9).
Prabowo menegaskan, pemerintah mulai mencium pihak yang jadi perusuh dalam demonstrasi warga belakangan ini. “Jadi, semua aparat negara akan menyelidiki siapa yang bertanggung jawab. Saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi, dan kita tidak akan ragu-ragu. Saya tidak ragu-ragu membela rakyat,” ujar dia.
Prabowo memaparkan bahwa ada sebagian korban yang mengalami luka parah akibat aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah orang. Ia menegaskan ada empat (4) orang tewas akibat Gedung DPRD Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibakar.
Padahal mereka (korban) bukanlah orang yang berpolitik, bukan orang bersalah. “Dan ingat, di Sulawesi Selatan ada 4 ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban, Gedung DPR (Makassar) dibakar, ini tindakan-tindakan makar, ini bukan penyampaian aspirasi,” ujar Prabowo di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025) dengan nada tinggi.
Demonstrasi dan menyampaikan pendapat, katanya, adalah hak tiap warga yang dilindungi undang-undang. Namun, ia melihat penyampaian pendapat itu diiringi berbagai aksi kekerasan, seperti pembakaran gedung DPRD provinsi dan kabupaten/kota adalah tidak benar. Ia mengaku menerima laporan bahwa di sejumlah titik demo ada truk-truk yang membawa petasan.
“Jadi, niatnya bukan menyampaikan pendapat. Niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat, niatnya adalah menghancurkan upaya pembangunan nasional untuk menghilangkan kemiskinan,” kata dia.
Untuk itu, Prabowo mengaku prihatin dan akan menindak tegas segala bentuk kekerasan. “Saya dipilih oleh rakyat, saya punya mandat dari rakyat, saya disumpah menjalankan undang-undang dasar dan akan saya jalankan,” ujar Prabowo.
Ketegasan Prabowo ini mendapat dukungan kuat rakyat. Sejumlah orang menyebut, bahwa, Presiden Prabowo memang tidak akan kompromi dengan para mafia. Sebab, inilah satu-satunya jalan untuk membuka kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sikap tegas Presiden Prabowo ini, jelas, membuat pejabat ketar-ketir. Tetapi, dukungan terbuka mulai mengalir. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, misalnya, jelas-jelas berada di belakangan Presiden Prabowo.
Dalam akun Instagram pribadinya, Trenggono menyebut bahwa tidak pernah ada pendahulu yang berani melawan mafia migas, termasuk mafia Riza Chalid serta kroninya. “Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia migas. Tidak pernah ada pendahulu berani membongkar mafia Riza Chalid dan anak-anak dan kroni-kroninya. Bahkan mereka bersama orang-orang itu mencuri kekayaan negara,” tulisnya dikutip CNBC Indonesia, Senin (1/9/2025).
Trenggono juga menyebut aksi Prabowo dalam melawan korupsi di BUMN dan membahas tantiem bernilai triliunan rupiah. “Kenapa di saat semua itu Bapak buka dan mulai bersih-bersih, semakin Bapak yang diserang.”
Tulisan serupa juga diunggah oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding. “Hari ini, ketika Bapak Prabowo mulai membuka, menerbitkan, dan membersihkan, justru serangan semakin deras datang kepada beliau. Karena setiap upaya pemberantasan selalu melahirkan perlawanan dari pihak-pihak yang selama ini diuntungkan,” ungkapnya
“Sebagai Menteri, saya berdiri bersama Presiden Republik Indonesia. Tugas kami adalah memastikan agenda ‘bersih-bersih’ ini terus berjalan, bukan mundur karena tekanan,” tambahnya dikutip CNBC Indonesia.
JATMI Langsung Tambah Sikap
Yang tak kalah menarik adalah ‘penglihatan’ spiritual jamaah dari Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh se-Indonesia (PB-JATMI). Menurutnya, sikap tegas Presiden Prabowo itu adalah alarm keras, bahwa, Indonesia tidak sedang baik-baik saja. “Kami perlu bersikap tegas, bahwa, demi perbaikan Indonesia ke depan, maka, kami akan berada di belakang Presiden Prabowo,” katanya.
Sikap tegas itu tertuang dalam point pertama yang diteken PB JATMI. “Pengurus Besar JATMI yang menghimpun para mursyid atau pengamal tarekat serta kiai-kiai kampung se-Indonesia yang jumlahnya sekitar 15 juta orang memberi dukungan penuh lahir batin tanpa ragu sebagai GARDA TERDEPAN kepada Bapak Jenderal Purn Haji Prabowo Subianto untuk memimpin NKRI sampai 5 tahun mendatang. Dan PB JATMI yakin, bahwa, Presiden Haji Prabowo Subianto sanggup menyelesaikan masalah bangsa demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” tegasnya.
Sebelumnya, seruan JATMI di item pertama — sebagaimana dimuat duta.co — tidak sekeras ini. Point pertama awalnya berbunyi: “Pengurus Besar Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh se-Indonesia (PB-JATMI) pun mengeluarkan seruan, agar demonstrasi berjalan tertib dan menjadi ukuran perbaikan. Maka, PB-JATMI pun bisa memahami kekecewaan masyarakat tentang berbagai kebijakan dan sikap sebagian pemangku kebijakan, para pejabat negara yang arogan, jumawa, sehingga menimbulkan reaksi yang meluas dari masyarakat.”
Ditanya soal perubahan sikap itu, seorang jamaah dari JATMI melihat ada tanda-tanda ‘pelumpuhan’ kekuatan Presiden Prabowo. “Ini yang kita tangkap dengan jelas. Ada penunggangan demo rakyat, sehingga terjadi bakar-bakaran fasum. Ini bukan model rakyat Indonesia, ini pasti ada kekuatan duit mafia di belakangnya. Kalau diteruskan, bukan tidak mungkin rumah Pak Prabowo (Hambalang) akan disantroni kekuatan mafia. Kapan rakyat sejahtera?” pungkasnya serius. (mky)