JAKARTA | duta.co – Capres Prabowo Subianto mengungkap mengenai adanya pejabat memerintahkan aparat untuk mendukung salah satu pasangan calon tertentu dalam pemilu. Sebelum Prabowo mengatakan hal itu, sejumlah kalangan menilai, sudah banyak diberitakan media massa, bahwa para menteri, kepala daerah, pejabat BUMN, melakukan kampanye untuk Jokowi
“Apa yang dikatakan Pak Prabowo itu sudah menjadi rahasia umum. Para menteri kampanye untuk Jokowi, ini saya dapat kiriman WA, para PKH, misalnya, diminta kampanye untuk Jokowi dengan dalih membagikan kalender bergambar kegiatan Jokowi di bidang sosial. Tidak semua PKH mau, sebab kadang Pak Camat atau Pak Lurah juga gak mau,” kata Rachmad Santoso, warga Mojoagung, Jombang, Minggu pagi tadi.
Prabowo mengklarifikasi kebenaran kabar itu dalam debat capres Sabtu malam. “Maaf, Pak, saya harus menyampaikan bahwa Bapak komit terhadap demokrasi, saya tahu. Tetapi maaf, Pak, bocor di mana-mana surat-surat dari pejabat Bapak yang memerintahkan penggunaan aparat untuk membantu salah satu kontestan dalam pemilu,” ujar Prabowo.
Prabowo tidak menjelaskan detail siapa pejabat yang dimaksud. Begitu pula aparat yang dibicarakannya itu.
Saat dikonfirmasi, KPU meminta jika ada dugaan pelanggaran netralitas untuk dilaporkan ke Bawaslu. “Apabila ada dugaan pelanggaran netralitas aparat silakan dilaporkan ke Bawaslu,” kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan kepada wartawan, Sabtu (30/3/2019) malam.
Lantas, benarkah ada pejabat yang perintahkan aparat untuk mendukung salah satu paslon? “Ya benar atau tidak itu kewenangan Bawaslu untuk menindaklanjuti hal tersebut,” ujar Wahyu.
Terkait debat keempat, Wahyu mengatakan debat berjalan dengan dinamis. Ia berharap pesan damai yang disampaikan Jokowi maupun Prabowo bisa menciptakan suasana damai dalam pemilu.
“Debat keempat berlangsung dengan dinamis dan kritis, tetapi tetap mengedukasi dan menunjukkan sikap saling menghormati antar kandidat. Semoga pesan moral damai yang disampaikan kandidat akan menciptakan suasana yang damai dan kondusif dalam Pemilu 2019,” tuturnya. (wis/det)