(Foto kiri) Ketua Umum PPP, Romi dan Presiden Jokowi. (Foto kanan) Jokowi dan Mbah Maimun (FT/editor.id)

SURABAYA | duta.co —  Foto Ir HM Romahurmuziy, MT Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungannya ke PP Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo, Sabtu (3/2/2018) tiba-tiba viral melalui media sosial.

Bersamaan dengan itu, PPP menjadi pembicaraan dalam Rapat Kerja PPKN (Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah) di Gedung Astranawa, Surabaya. Drs H Choirul Anam, salah satu pendiri PPKN menjelaskan bahwa, partai bergambar Ka’bah ini layak menjadi rumah besar umat Islam.

Komentar di media sosial terus berdatangan. Tidak sedikit kader PPP yang menyambutnya dengan takbir. Sementara sejumlah pengguna medsos memberikan dukungan penuh, dan berharap PPP bisa tampil menjadi partai modern, tidak sibuk dengan konflik.

“PPP Jaman Now, partai yang masih ditunggui kiai sepuh. PPP Jaman Now, kendati dekat dengan presiden tidak sibuk mencari jabatan. PPP Jaman Now, tidak perlu pasang baliho calon wakil presiden, hidup Gus Romi,” demikian komentar pengguna medos terpantau duta.co, Minggu (4/2/2018).

Harapan besar juga tampak di hati anak Jaman Now. Tidak sedikit mahasiswa yang membuka kabar soal PPP. Hanya saja, isi kritik anak muda, selama ini PPP masih tampil jadul (jaman dulu) alias kuno. Agar nyaman menjadi rumah bersama atau rumah besar umat Islam, PPP harus tampil keren.

Seperti disampaikan Cak Anam, panggilan akrab Drs Choirul Anam, PPP saat ini berkesempatan merebut pemilih pemula. Meski diakui, pemilih lama PPP memiliki fanatisme tersendiri. Untuk merebut pemilih pemula, syaratnya harus lincah, trengginas dan keren. Di samping itu, bersih dari kasus korupsi.

“Anak muda itu selalu tampil kritis. Di tengah partai cenderung pragmatis, bahkan koruptif, maka, PPP harus tampil bersih dan profesional. Partai berlambang Ka’bah ini, harus benar-benar memperhatikan aspirasi umat, menjadi rumah bersama. Sekarang hanya PPP partai Islam yang masih ditunggui ulama sepuh, lainnya sudah tampak transaksional,” kata Cak Anam di depan ratusan peserta Raker PPKN.

Bahkan, kata Cak Anam, dalam Pemilu 2019, dirinya siap membantu membesarkan PPP. Alasannya, selain partai ini masih dijaga kiai, PPP tidak pernah dan tidak ingin merusak khitthah NU.

“Mbah Maimun Zubair itu Musytasar PBNU, kalau beliau mau bisa menyeret NU agar mendukung PPP. Begitu juga kader-kader PPP lainnya yang berada di NU. Tetapi, semua itu tidak dilakukan lantaran tidak ingin melihat khitthah NU tercabik-cabik. Ini luar biasa,” jelasnya. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry