GERILYA KAMPUS : Ketua Badan Wakaf Indonesia Mohammad Nuh (kiri) bersama Kepala Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga, Suko Widodo di sela acara Wakaf Goes to Campus di Kampus C Unair, Kamis (15/11). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Wakaf kini tidak harus berupa tanah, rumah atau barang lainnya. Dan juga tidak harus bernilai tinggi. Wakaf berupa uang pun kini mulai digalakkan.

Badan  Wakaf Indonesia (BWI) mencoba mereformasi dan mengubah mindset masyarakat tentang wakaf.

Karenanya BWI akan membuat aplikasi yang bisa memudahkan masyarakat untuk berwakaf dan tidak harus mahal.

Ketua BWI, Mohammad Nuh mengatakan aplikasi ini sedang dikonsep. Intinya dengan aplikasi ini masyatakat dari segela pelosok negeri bisa ikut berpartisipasi dengan uang receh yang dimiliki.

“Dengan uang Rp 1.000 bisa diwakafkan tidak harus menunggu mewakafkan tanah,” ujar M.Nuh di sela acara Wakaf Goes to Campus di Universitas Airlangga (Unair), Kamis (15/11).

Dikatakan M.Nuh potensi wakaf ini sangat luar biasa, sangat tidak terbatas. Jika dalam sehari ada 100 juta orang Indonesia mewakafkan dananya Rp 1.000 maka jumlahnya akan sangat besar.

“Itu sehari, kalau sebulan, setahun, berapa jumlahnya,” tukasnya.

Dikatakan M.Nuh umat Islam di Indonesia 80 persen dari total penduduk.

“Tidak usah semuanya, separuhnya saja sudah luar biasa. Tapi ya itu harus ada teknologinya. Apalagi sekarang semua orang punya handphone, pasti akan lebih mudah,” tandasnya.

Dengan cara ini, setidaknya bisa meminimalisir hutang negara. Di mana nantinya uang hasil wakaf ini bisa untuk pembelian sukuk dan sebagainya. Bisa juga untuk memberikan pembiayaan berbagai bidang misalnya pendidikan, perekonomian hingga infrastruktur.

Tidak  mengherankan jika BWI terus melakukan literasi ke kampus-kampus untuk memberikan literasi tentang wakaf kepada mahasiswa dan anak-anak muda khususnya.

Tidak hanya literasi, tapi untuk memberikan pemahaman dan kesadaran.

Unair sebagai kampus pertama yang pengelola wakaf atau nadzir. Karena Unair dianggap layak untuk melakukan manajemen wakaf yang baik.

Selain itu karena Unair juga memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.

“Ini harus diikuti kampus-kampus lain, agar pengelolaan waqaf profesional dan mengalir,” tandas Nuh.

Nantinya, wakaf ini akan bisa menjadi gaya hidup masyarakat sama halnya dengan konsep halal tourism, halal food dan sejenisnya.

Selain Unair, road show Wakaf Goes to Campus ini akan hadir di beberapa kampus lain di Indonesia. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry