PT Nose Herbal Indo hadir dengan Nose Roadshow Seminar "Beauty Alchemy: Turning Passion to Profit" di Kota Surabaya. (dok/duta.co)

SURABAYA  | duta.co –Potensi bisnis kecantikan terus bertumbuh seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dengan penampilan dan menjaga kesehatan. Selain itu meningkatnya populasi penduduk Indonesia berusia muda dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga penampilan dan kesehatan kulit, industri kecantikan nasional semakin berkembang dengan melahirkan banyak brand kosmetik lokal.

Data Kemenperin dari berbagai produk yang dihasilkan perusahaan kosmetik di Indonesia, segmen pasar terbesar didominasi segmen perawatan diri (personal care) dengan volume pasar sebesar 3,18 miliar dollar AS pada 2022, disusul skincare sebesar 2,05 miliar dollar AS, kosmetik 1,61 miliar dollar AS, dan wewangian 39 juta dollar AS.

Potensi market size secara nasional pada 2023 bisa mencapai 467.919 produk atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.  Sementara itu, secara global diperkirakan dapat mencapai 473.21 miliar dollar AS pada 2028 dengan pertumbuhan rata-rata 5,5 persen per tahun

Dan potensi pasar inilah menumbuhkan banyak  beautypreneur. Dengan mengubah passion menjadi profit yang menguntungkan tantangan yang dihadapi banyak beautypreneur. Proses ini membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang tepat agar bisa sukses di industri kecantikan yang kompetitif. Menyadari hal ini, PT Nose Herbal Indo hadir dengan Nose Roadshow Seminar “Beauty Alchemy: Turning Passion to Profit” untuk menjawab tantangan tersebut.

Saat ini banyak individu yang memiliki passion di bidang kecantikan dan ingin membangun bisnis mereka sendiri. Namun, banyak dari mereka yang menemui kendala dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam bidang bisnis dan manajemen menjadi salah satu faktor utama penghambat.

Oleh karena itu, PT Nose Herbal Indo, sebagai perusahaan OEM kosmetik terbaik nomor 2, tergerak untuk membantu para individu yang memiliki passion di bidang kecantikan untuk mewujudkan mimpi mereka. Melalui “Nose Roadshow Seminar Beauty Alchemy: Turning Passion to Profit”, PT Nose Herbal Indo ingin memberikan ilmu berharga kepada para beautypreneur dan beauty enthusiast tentang bagaimana membangun dan mengembangkan bisnis kecantikan yang sukses.

Pembicara yang hadir di Nose Roadshow Seminar Surabaya. Adythia Pratama Guerrilla Marketing Strategist, Michelle Valencia Brand Owner SKINOURU, Rendi Diman dari tim Marketing NUMASKIN.

Hanindia Narendrata CEO dan Co-Founder COMPAS.co.id, Nopitri Yuliyanto Business Development BIGSELLER dan Redynal Umar Head of Sales ChatPlusAI.

Sri Rahayu Widya Ningrum, GM Marketing PT Nose Herbal Indo mengatakan pihanya sudah 10 tahun hadir menjadi mitra para maklon yang ingin mengembangkan produk kecantikan. Sampai saat ini sudah lebih 1000 produk merek lokal dan 50 persen diantaranya masih eksis di tengah persaingan ketat sesame produk juga produk impor dari China.

“Dengan mengikuti seminar ini, kami harap para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan yang dibutuhkan untuk membangun bisnis kecantikan yang sukses, kami juga berharap seminar ini dapat menjadi wadah bagi para pelaku bisnis kecantikan untuk saling bertukar informasi dan membangun kolaborasi,” katanya.

Untuk mengembangkan produk selain gandeng BRIN, dengan perguruan tinggi seperti Unpad tidak hanya sekadar memproduksi. Melainkan juga mengetahui konsepnya, visi dan segmen produknya kemana sehingga formulanya tidak sama dengan brand lain ataupun brand yang diproduksi oleh Nose.

Rendi Diman dari tim Marketing NUMASKIN menegaskan tertarik menjadi maklon Nose karena konsepnya pas dan berbeda. Produk NUMASKIN focus ke wanita berawal dari reseller kini memiliki produk sendiri yang dikenal dengan produk andalannya toner dan moisturizer.

“Awal modal dari reseller, jualan multi brand sejak tahun 2019. Dan mulai 2021 punya brand sendiri  bekerjasama dengan Nose,” jelasnya.

Sementara Redynal Umar Head of Sales ChatPlusAI menambahkan Chatplus AI, salah satu software all e-commerce CS. Membantu para penjual menjawab semua pertanyaan dari setiap buyer. Tujuannya bagaimana tingkatkan brand produk dan menjaga penjualan.

“Pusat di Shanghai China dengan 60 ribu perusahaan yang dihandle. Hadir di Indonesia mulai 2021 dan hampir semua brand besar sudah pakai. Target sampai akhir tahun, ingin merambah semua katagori termasuk UMKM. Biasanya mereka bermasalah di CS padahal kuncinya ada disini,” katanya Reydinal Umar didampingi GM Wang Kun Co Founder Chatplus AI. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry