JAKARTA | duta.co – Hari Raya Idul Adha bukan hanya kegiatan keagamaan, namun menyimpan potensi ekonomi bernilai triliunan rupiah untuk pemberdayaan masyararakat, terutama di kawasan pedesaan.

Anggota BAZNAS, Ir Nana Mintarti MP mengajak masyarakat dan panitia kurban agar menunaikan ibadah ini dengan semangat memberdayakan masyarakat. Yaitu dengan cara membeli, menyembelih dan mendistribusikan hewan kurban di pedesaan.

“Kurban di desa memiliki multiplayer efek yang sangat besar bagi kesejahteraan peternak dan masyarakat desa. Membeli, memotong dan medistribusikan daging kurban yang dilakukan di kota-kota dapat dialihkan ke desa,” katanya.

Dengan cara ini, perputaran roda ekonomi di pedesaan akan mampu membantu meningkatkan taraf hidup. Manfaat lain adalah peningkatan gizi masyarakat desa.

Data dari Kementerian Pertanian menyebut jumlah pemotongan ternak kecil yakni kambing dan domba sejak tahun 2011 rata-rata di atas 100 ribu ekor hewan, sedangkan jenis hewan besar seperti sapi dan kerbau sekitar 30 ribu pemotongan.

Potensi pengembangan ternak di desa sangat tinggi karena populasi hewan ternak hingga saat ini masih terkonsentrasi di desa. Dengan gerakan kurban berdayakan desa, maka para peternak ini tidak hanya sebatas mendapatkan upah dari merawat hewan ternaknya tetapi dapat dikembangkan usahanya dan disehatkan fisiknya dengan kandungan protein tinggi.

“Biasanya para peternak desa malah tidak menikmati daging ternaknya, mereka hanya menggembala, mencari rumput dan mendapat sedikit keuntungan dari kegiatan itu,” katanya. (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry