TINJAU STAN: Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih meninjau stan sepatu Ekuator seusai pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2017 di Jakarta, 1 Februari 2017 lalu. Sepatu Ekuator merupakan produk alas kaki premium dalam negeri yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian, dengan harapan dapat menembus pasar ekspor. (duta.co/Kemenperin)

SURABAYA| duta.co – Indonesia memiliki potensi besar mnguasai pasar global. Untuk itu, Kementerian Perindustrian tengah mendorong lahirnya sejumlah merek lokal dari produk-produk yang memiliki daya saing global hasil olah industri kecil dan menengah (IKM) nasional. Satunya adalah produk alas kaki, yang berpotensi besar mampu menembus pasar ekspor.

“Kemenperin memiliki Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), yang merupakan satuan kerja Direktorat Jenderal IKM, berperan dalam peningkatan standar kompetensi sumber daya manusia industri, penumbuhan wirausaha baru dan mendorong program national branding untuk industri alas kaki,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih pada acara Temu Pelanggan BPIPI di Tangerang.

Mengenai penguatan merek nasional, Gati menyebutkan, yang sudah terealisasi pada produk alas kaki melalui inisiasi dari Kemenperin, yakni Sepatu Ekuator dengan desain premium khusus pria. Sepatu Ekuator memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 80 persen.

Menurut Gati, sepatu ini diproduksi oleh pengrajin yang sudah berpengalaman puluhan tahun.

“Dengan pemilihan bahan baku yang terbaik, konstruksinya juara, hingga pengerjaannya yang apik membuat Ekuator hadir dengan kualitas yang beda dari sepatu-sepatu lain,” ungkapnya.

Sepatu Ekuator yang dibanderol dengan harga sekitar Rp2,5 juta ini sementara diproduksi oleh satu IKM, yaitu Fortuna Shoes yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.

“Kedepannya, semua IKM bisa memproduksi sepatu ini sesuai standar produk dan kualitas yang sudah ditentukan. Kami juga memberikan pelatihan kepada IKM yang ingin memproduksi Ekuator,” tambah Gati.

Melalui pertemuan dengan para pelanggan BPIPI yang meliputi pemasok, pengrajin, dan pembeli ini, Gati berharap dapat menjadi ajang untuk saling memberikan masukan dalam pembuatan sepatu lokal yang memenuhi standard desain dan kualitas sesuai selera pasar saat ini.

“Dalam memenuhi kepuasan pelanggan terdapat rantai yang saling berkaitan antara supplier, manufacturer, dan buyer. Dalam kesempatan ini, akan dibahas tentang menyinergikan kebutuhan dan keinginan antara ketiga pelaku bisnis sehingga memperkecil kesenjangan,” paparnya. (imm)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry