SURABAYA | duta.co – Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) sangat besar. Hanya saja literasinya yang masih rendah menyebakan banyak masyarakat yang tergiur keuntungan besar dan akhirnya gelap mata dengan memilih perusahaan investasi illegal. Dampaknya bukan keuntungan yang didapatkan melainkan kerugian besar yang harus ditanggung dan mencoreng citra PBK.
Kiki Kurniadin, Branch Manager PT. Bestprofit Futures (BPF) Surabaya mengakui potensi PBK sangat besar sepertihalnya perdagangan saham dan investasi lainnya. Banyak orang kaya dengan dana melimpah yang ada di Surabaya. Namun karena literasinya yang masih rendah, tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang PBK.
“Ini tantangan bagi kita selaku perusahaan pialang yang bergerak di bidang PBK. Edukasi yang berkelanjutan dari semua pihak diharapkan mampu meningkatkan literasi dan akhirnya banyak yang mengetahui dan menjadi memilih PBK sebagai salah satu pilihan investasi,” jelas Kiki Kurniadin dalam Media Launch tentang PBK khususnya Loco Gold dan Indeks Hang Seng, kemarin.
Menurutnya semua jenis investasi pasti ada risiko dan itu yang tidak dipahami semua orang. Samahalnya dengan PBK dan perdagangan saham, konsepnya high risk, high return. Bedanya para investor pasar modal sudah paham dengan risikonya, sementara investor di PBK masih minim dan perlu pemahaman lebih lanjut tentang risiko yang harus dihadapi.
“Dari komoditas yang paling banyak dipilih selama ini yakni emas, Loco Gold. Lebih dari 90 persen transaksi di BPF memilih emas, sisanya indeks Hang Seng, Nikkei, dan komoditas lainnya. Emas banyak dipilih dengan fkuktuasi namun tetep ke atas. Inlah yang harus dipahami manajemen risiko para nasabah sebelum menentukan buy atau sell,” ujarnya.
Kiki Kurniadin menambahkan untuk bisa menjadi investor di BPF modal awalnya sebesar Rp 100 juta. Meski semua transaksi menggunakan sistim online, setiap investor akan didampingi dari BPF yang memberikan advise dan rekomendasi sebelum melakukan transaksi.
“Kita tetap prudent dalam melakukan transaksi. Dari modal awal, maksimal 30 persen rekomdasi dipakainya menjaga terjadinya loses dan menjaga keseimbangan. Biasanya investor kemaruk meraih untung besar dengan transaksi diatas limit,” jelasnya.
Tentang kinerja, Kiki Kurniadin menambahkan jumlah nasabah akhir 2020 naik 29 persen dengan total nasabah 191. Sementara sampai bulan Februari ada 21 nasabah baru. Sementara rata-rata volume transaksi naik 46 persen dengan total 43.655 lot.
“Proyeksi tahun 2021 double sampai 80 pesen di volume transkasi dengan target 100 ribu lot. BPF optimistis target bisa tercapai,” jelasnya.
Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memblokir 100 domain situs entitas di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang tidak memiliki perizinan dari Bappebti pada Februari 2021.
Dengan demikian, sampai dengan Februari 2021, Bappebti telah memblokir 168 domain situs berdasarkan hasil pengawasan dan pengamatan, serta pengaduan masyarakat. Pemblokiran ini dikoordinasikan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Domain situs entitas ini mayoritasnya merupakan pialang berjangka dari luar negeri yang mengaku telah mendapat legalitas dari negara asalnya. Bappebti membatasi domain situs tersebut agar tidak dapat diakses di Indonesia untuk mencegah kerugian masyarakat,” ujar Kepala Bappebti Sidharta Utama dalam keterangan tertulis. Imm