Tampak salah satu kursi di posko FPI di Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang terbakar akibat lemparan bom molotov, Kamis (2/2) dini hari kemarin.|RPL

Novel Ajak Anggota Tak Terprovokasi

Tampak salah satu kursi di posko FPI di Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang terbakar akibat lemparan bom molotov, Kamis (2/2) dini hari kemarin.|RPL

JAKARTA-Posko Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta Timur dilempari bom molotov oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Akibat lemparan bom molotov tersebut menyebabkan beberapa barang terbakar, seperti kursi, kipas angin dan sejumlah barang lainnya.

Salah satu saksi mata pelemparan molotov di Pos FPI, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Syafrudin Nomash, melihat ada 3 pelaku yang melempar. Syafrudin melihat pelaku membawa 2 motor. “Ada 3 orang. Satu orang menunggu di motor, satu orang menghampiri pagar melempar dari luar pagar ke tiga titik,” ujar Syafrudin saat ditemui di Mapolsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (2/2).

Pelaku melemparkan 3 bom molotov ke arah pos tersebut. Namun, dari 3 molotov yang dilempar, hanya 2 yang pecah. Sedangkan 1 molotov lagi tidak pecah. “Jadi yang 2 botol pecah, yang 1 botol molotov jatuh di daerah tanah, makanya dia tidak pecah. Kalo di conblock ya pecah. Jadi begitu pecah, api menyebar,” ucapnya.

Dia menjelaskan kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB. Tak lama dari aksi pelemparan molotov itu, Syafrudin langsung melapor ke polisi. “Tak lama polisi datang. Barang bukti yang dibawa pecahan botol, ada sumbunya juga masih utuh, masih bagus,” ucapnya.

Sementara itu, Sekjen Dewan Syuro FPI DPD Jakarta Habib Novel Bamukmin mengatakan, mengimbau pada seluruh anggota FPI untuk waspada aksi teror pasca Kantor DPC FPI Pasar Rebo dilempar bom molotov. Novel menduga pelaku sengaja berbuat untuk menimbulkan keresahan dan memancing amarah para anggota FPI.

“Mereka memang sengaja ingin menyulut kemarahan FPI dan GNPF MUI khususnya dan umat Islam umumnya. Tujuannya agar umat Islam dan pergerakan akan dituduh anarkis nantinya,” kata Habib Novel.

Novel juga memprediksi setelah berhasil memprovokator, pelaku juga akan mencari cara agar FPI kembali tercoreng. “Sengaja menciptakan ketidakstabilan keamanan agar mereka mendapatkan simpati politik dalam pilkada ini,” katanya.

Saat ini, lanjut Novel, FPI tengah mencari tahu kronologis kejadian pelemparan bom molotov tersebut. Namun, dalam insiden tersebut, tak ada korban jiwa, baik dari warga sekitar maupun dari anggota FPI.

Api yang berasal dari bom molotov itu pun diketahui hanya menghanguskan bangku dan meja di dalam posko saja. “Tak paham saya apa motifnya, orangnya tak dikenal,” katanya.

Novel menambahkan, FPI pun sudah menyerahkan pada pihak kepolisian untuk mengusut siapa orang yang berbuat keruh tersebut. Diharapkan, anggota FPI tetap tenang dan bersiaga apabila ada pihak-pihak yang mencoba melakukan aksi serupa.

“Saya juga tak paham dari pihak mana, yang pasti yang tak suka FPI. Siapa yang tak suka sama FPI, ya komunis,” katanya.

Di tempat terpisah, Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budiyono menambahkan, polisi belum memastikan apakah ledakan tersebut merupakan bom molotov. Sebab, polisi masih harus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dahulu.  “Informasinya dari masyarakat, itu ledakan hanya meja dan kursi saja terbakar,” katanya kepada wartawan, Kamis (2/2).

Adapun informasi tersebut beredar luas di media sosial. Entah darimana informasinya, sebagian netizen menyebutkan tempat yang dilempari bom molotov itu markas FPI.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menambahkan, posko yang jadi sasaran pelemparan bom molotov tersebut bukanlah markas FPI. Namun, tempat tersebut berupa pos ronda atau balai yang mirip rumah bedeng yang biasa dipakai untuk berkumpul warga.

Saat diperiksa polisi di lokasi kejadian, kata Argo, polisi tak menemukan adanya papan yang menunjukkan nama ormas. Maka itu, polisi meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu yang beredar di media sosial.

“Bukan markas lah. Makanya, itu perlu diluruskan. Kalau konotasi orang itu rumah (posko), kan pasti ada papan namanya gitu. Itu rumah balai-balai saja,” ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya.

Saat ini, ungkap Argo, polisi tengah menyelidiki siapa orang yang melemparkan bom molotov tersebut ke lokasi kejadian. Polisi pun tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang ada di lokasi. * dtk, trb, okz

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry