JENGUK KH UMAR: Wakapolri Komjen Syafruddin usai menjenguk KH Umar Basri (kanan), Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2018). KH Umar Basri sempat babak belur karena diserang orang gila saat wiridan usai subah di masjid beberapa waktu lalu. (ist)

BANDUNG | duta.co – Polri membentuk Satgas untuk menyelidiki penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama yang kerap terjadi dan meresahkan masyarakat. Langkah ini dilakukan atas instruksi Presiden Joko Widodo.
“Perhatian yang sangat besar dari pemerintah. Presiden mengintruksikan begitu ada kejadian ini,” kata Wakapolri Komjen Syafruddin usai menjenguk KH Umar Basri (60), Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2018).
Dijelaskan Wakapolri, presiden mengintruksikan kepada Polri agar kasus penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama diusut tuntas. “Polri sudah melaksanakan itu (penyelidikan), memerintahkan seluruh jajaran dan membuat satgas, di Jawa Barat ini ada satu satgas untuk mem-back up kewilayahan,” tuturnya.
Menurut dia, kehadiran Satgas harus dibantu dengan keterlibatan masyarakat itu sendiri. “(Dibutuhkan sinergitas) yang bisa mendukung ini semua adalah kekuatan besar dari masyarakat itu sendiri,” ungkapnya.
Saat disinggung apakah ada motif politik dalam kasus penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama yang belakangan ini terjadi, Syafruddin membantahnya. “Kita tidak perlu memperdulikan itu, mau ada motif apa. Saya memerintahkan kepada seluruh jajaran, satgas yang sudah kita bentuk untuk mengungkap kasus ini sampai tuntas,” tandasnya.
Ia menambahkan soal pelaku merupakan orang gila harus diinvestigasi sangat mendalam. “Itu perintah dari pimpinan Polri, kalau ada motif lain tidak berhenti sampai orang gila, orang gila selesai? Itu tidak boleh, harus sampai selesai, sampai tuntas, sampai ketemu motifnya apa. Sudah didalami,” pungkasnya.
 

Kasus Terbaru di Madiun

Diberitakan duta.co, kasus terbaru terjadi di Madiun. Seorang pria tak dikenal masuk rumah KH Dr Sutoyo, MAg, ketua MUI Kota Madiun, Jalan Sendang, Selasa (20/2/2018) malam. Pria tak dikenal itu, bahkan sempat masuk rumah tanpa sepengetahuan penghuni. Diperkirakan ia sudah berada di dalam rumah sejak pukul 20.00 WIB.
Kemudian tersangka bersembunyi di musala, namun belum sempat melakukan tindakan membahayakan. Pemilik rumah baru tahu tiga jam lebih, bahwa ada seorang pria tidak dikenal dalam musala. Akhirnya pria itu diamankan Banser.
“Saat ditanya soal nama dan asal usulnya, menjawab tidak jelas, hanya sempat menjawab masuk ke rumah jam 20.00-an. Lalu masuk ke mushola dan diam di situ, sebelumnya Pak Toyo mengontak ada pria tinggi besar berada di musala,” jelas Ketua PC GP Ansor setempat Sobwan, Rabu (21/2/2018).
Selanjutnya, pukul 23.30 pria tidak dikenal itu langsung dibawa ke Polres Madiun. Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Logos Bintoro membenarkan penyerahan pria tidak dikenal oleh Banser. “Kami masih perlu periksa lebih lanjut dulu, ya. Hasilnya, tunggu saja,” ujarnya singkat. Lihat gelagatnya berlagak gila. hud, dit, ags

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry