SURABAYA | duta.co – Bandar narkoba kawasan Medaeng, Faruk Efendi (43), warga Jl Raden Saleh, Sidoarjo, ditangkap Timsus Sat Resnarkoba Polrestabes Surabaya.
Pada penangkapan kali ini, Polisi menyita barang bukti 1,5 butir ekstasi berlogo Gucci dan sabu sisa penjualan seberat 0,25 gram beserta timbangan elektrik.
Kepada polisi, Faruk mengaku membeli sabu seharga Rp 1 juta per gram dari IS alias Semprul. Bahkan dia memgaku sempat beli 2 gram seharga Rp 2 juta. Sisa sabu saat dirinya ditangkap hanya 0,25 gram. “Beli di Semprul, orang Sampang. Sudah laku dijual sebagian,” terangnya seperti ditirukan penyidik Timsus.
Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Daniel Marunduri menjelaskan, penangkapan bermula dari informasi masyarakat yang curiga aktivitas Faruk.
“Anggota menyelidiki dan ternyata benar. Sehingga dilakukan penangkapan di rumahnya di Medaeng, Sidoarjo,” ujar AKBP Daniel, Sabtu (18/2/2023).
Selain menemukan barang bukti narkotika jenis sabu, anggota Sat Resnarkoba Polrestabes Surabaya juga menemukan dua kunci T dan tujuh mata kunci T.
Polisi terus mengembangkan temuan ini dan mendapat fakta Faruk selain menjadi bandar narkoba, juga bandit curanmor. Kuat dugaan tersangka menjalankan bisnis narkoba dari hasil kejahatan sebagai pelaku pencurian kendaraan bermotor.
“Kami sudah koordinasi dengan Sat Reskrim terkait aksi Curanmor dan diduga tersangka ini terlibat serangkaian aksi Curanmor di Surabaya dan Sidoarjo,” sambungnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana saat dikonfirmasi membenarkan jika Faruk adalah residivis curanmor dan menjadi buronan Unit Jatanras.
“Iya, dia buronan dan sudah beraksi di 7 TKP baik di Sidoarjo dan Surabaya. Saat ini saya masih terus berkoordinasi dengan Kasat Narkoba untuk pemeriksaan lanjutan dan mengungkap jaringannya,” ujar AKBP Mirzal.
“Untum curanmor, ada TKP Dukuh Kupang. Infonya Jatanras sudah mengamankan CCTV saat curanmor terjadi. Pelaku ini ada 7 LP kasus Curanmor di antaranya dengan barang bukti Honda CBR dan Beat,” pungkasnya. tom
