KEDIRI| duta.co -Jajaran Polresta Kediri segera bertindak cepat dengan memburu penjual coklat merk Lindt Excellence, mengakibatkan 12 siswa SDN Tempurejo 1 Kecamatan Pesantren mengalami keracunan pada Senin (16/10) sekira pukul 10.00 wib.
Hal ini disampaikan Kapolsek Pesantren Kompol ST. Nurinsana Natsir saat ditemui di Puskesmas Ngletih.
“Dari keterangan korban dan ditemukan alat bukti coklat, saat ini kami memburu penjual coklat yang dibeli salah satu siswa, kemudian dibawa ke sekolah dan dibagikan kepada teman – temannya,” jelas Kapolsek Pesantren.
Diberitakan sebelumnya, suasana di sekolah sontak berubah histeris, saat 12 siswa duduk di bangku kelas 4, tiba – tiba muntah dan mengaku kepalanya pusing, saat jam istirahat pertama. Sejumlah guru dibantu staf sekolah akhirnya melarikan siswa – siswi ke Puskesmas Ngletih, hanya berjarak 1,5km dari sekolah.
Setelah mendapatkan penanganan tim medis, 11 siswa akhirnya diijinkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis. dr. Maya Kusumastuti, dokter jaga Puskesmas Ngletih membenarkan bila pihaknya menanggani 12 anak diduga mengalami keracunan. “Semuanya kami rawat dan kondisinya berangsur – angsur membaik,” jelas dr. Maya.
Kapolsek Pesantren tiba sekira pukul 14.00wib langsung menemui Kristian Ragil (9) warga Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren, yang harus menjalani opname. Kompol Nurinsana sempat berbincang dengan korban untuk mengetahui kondisi korban. “Kepala saya masih pusing, tapi sudah tidak muntah,” kata Ragil kepada Kapolsek.
Hingga berita ini diturunkan, jajaran Polsek Pesantren dibantu Polresta Kediri memburu penjual coklat berdasarkan keterangan dari keluarga Cantik Kartika Dewi.
“Informasi yang kami terima, yang membeli coklat itu ibunya Cantik, kemudian tanpa memeriksa masa kadaluwarsa, dibagikan ke teman – temannya di kelas. Rasanya memang agak pahit, karena dari keterangan penjualnya memang rasa kopi,” jelas Kapolsek Pesantren. (nng)
