
Dosen D-IV Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan
KESEHATAN merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Seseorang dikatakan sejahtera apabila memiliki kesehatan. Tubuh yang sehat merupakan faktor yang sangat penting, karena bila tubuh tidak sehat segala aktivitas akan terganggu.
Orang yang tidak menjaga kesehatannya cenderung sangat mudah sekali terkena penyakit, penyakit tersebut muncul dari pola hidup manusia yang tidak teratur, dalam hal ini lingkunganlah yang mempunyai peran yang dominan dalam mempengaruhi tinggi rendahnya kesehatan manusia.
Bukan hal yang asing bagi kita semua bahwa munculnya suatu penyakit bukan hanya disebabkan oleh infeksi kuman atau karena imunitas tubuh yang lemah saja. Gaya hidup yang tidak baik, pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol secara berlebihan, semuanya merupakan faktor yang bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit serius.
Sebuah penelitian menyampaikan bahwa sekitar 14 juta orang berusia 30-69 tahun meninggal terlalu dini akibat penyakit, seperti serangan jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Selain orang dewasa, penyakit akibat gaya hidup tidak sehat tersebut juga mulai menyasar orang-orang yang lebih muda.
Pada dasarnya agama Islam memberikan landasan yang nyata dalam setiap bidang kehidupan. Tidak saja dalam masalah-masalah tauhid, ibadah, keimanan, maupun sosial kemasyarakatan. Bahkan aktivitas sehari-hari seperti tidur, berjalan, minum dan makan juga dicontohkan secara teliti melalui Alquran. Masalah makanan misalnya,Alquran menyebutkan: Wahai Manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata (QS Al Baqaroh 168).
Dari ayat tersebut Allah memerintahkan manusia untuk makan dan minum yang halal dan thayyib (baik, bagus, berkualitas). Halalan thayyiban dalam perspektif para ulama adalah makanan halal (boleh menurut syara’) yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri baik bagi mental maupun fisiknya dan tidak mendatangkan mudharat bagi yang mengkosumsinya (Imam Ghazali, 2002).
Orang-orang dari berbagai agama, ras, jenis kelamin, dan karakteristik lainnya menghargai kebugaran. Tubuh kita adalah amanah (yang dipercayakan kepada kita) yang dipinjamkan sepanjang hidup kita, dan seperti semua hal lain yang kita cintai dan hargai di dunia ini, suatu saat tubuh kita akan diambil dari kita.
Karena itu, kita diperintahkan untuk hanya mengonsumsi makanan yang halal dan toyyib. Anehnya, ketika konsep halal digunakan dalam kaitannya dengan makanan, konsep toyyib juga ikut dibahas. Oleh karena itu, ketika menyajikan makanan halal, harus menggunakan gabungan kata “Halalan Toyyiban”.
Selain itu Nabi Muhammad juga memberikan nasehat tentang konsep 1/3 wadah untuk makan dengan penuh kesadaran dan terbukti secara medis serta ilmiah bahwa makan berlebihan dapat mendatangkan penyakit. Nabi SAW mengatakan dalam hadisnya: Tidak ada bejana yang lebih buruk yang diisi anak Adam daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam makan beberapa suap saja agar ia tetap bertahan hidup.
Jika ia harus melakukan itu (mengisi perutnya), maka hendaklah ia mengisi sepertiganya dengan makanan, sepertiganya dengan minuman, dan sepertiganya dengan udara”. (HR. At-Tirmidzi). Makan berlebihan, terutama makanan tidak sehat, dapat berdampak pada tubuh Anda dalam banyak hal, sehingga menyebabkan masalah kesehatan yang serius secara mental dan fisik.
Misalnya, makan berlebihan dikaitkan dengan kehilangan ingatan dan gangguan mental pada orang yang mengonsumsi makanan berkalori tinggi dalam jumlah besar. Selain itu, hormon stres ‘norepinefrin’ juga dapat dilepaskan saat makan berlebihan, peningkatan tekanan darah, dan detak jantung, (Yau & Potenza, 2013). Nabi juga telah menekankan bahwa makan berlebihan menyebabkan penyakit, keras hati, lesu dalam ibadah dan shalat, serta penyakit badan.
Islam lebih dari sekedar agama; merupakan cara hidup yang lengkap dan komprehensif yang mendorong manusia menuju gaya hidup yang lebih baik. Seluruh unsur kehidupan manusia menyatu, sebagaimana seluruh sistem dalam tubuh manusia berfungsi bersama membentuk manusia seutuhnya. Dikatakan demikian, tidak ada aspek yang ditinggalkan dalam Islam.
Salah satu hal yang ditekankan Islam adalah konsumsi makanan. Makanan bukan sekedar pemuas hawa nafsu, namun merupakan salah satu cara menjaga kesehatan dan senantiasa berusaha beribadah kepada Allah.
Dalam Islam, segala perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dapat diangkat menjadi ibadah hanya dengan mengingat untuk memuji Allah dan mencari keridhaan -Nya. Makanan memainkan peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari, dan manfaat yang diperoleh dari tindakan makan tidak terhitung banyaknya dan lebih bermakna daripada perut kenyang atau lingkar pinggang yang membuncit.
Banyak ayat dalam Al-Qur’an, misalnya dalam surat Taha, An-Nahl, dan Al-A’raaf yang menyebutkan makanan-makanan yang Allah rezeki untuk kita pelihara dan pelihara tubuh kita. Ini bukanlah daftar lengkap mengenai kebutuhan makanan, melainkan konsep umum tentang jenis makanan yang menjaga tubuh tetap sehat dan menjauhkan dari penyakit.
Karena itu, dalam Islam, menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting agar jiwa dan raga tetap sehat, membantu seorang mukmin dalam mencapai prestasi spiritual dan material. Sesuai perintah Allah, menerapkan pola makan yang sesuai merupakan komponen penting dalam menjalani hidup lebih bermakna. *