Salah satu kegiatan bedah rumah yang dilakukan Pemkab Trenggalek sebagai bentuk perhatian kepada warga yang kurang mampu, Minggu, (8/4/2018). (DUTA.CO//HAMZAH)

TRENGGALEK | duta.co — Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan rumah layak huni (RLH) serta fasiltas mandi Cuci Kakus (MCK) bagi masyarakat kurang mampu. Tentunya hal tersebut berdasarkan pada prosedur maupun peraturan yang berlaku.

Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Drs. Kusprigianto, M.M., mengatakan, pihaknya kini harus menjawab beberapa tudingan miring terkait tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten Trenggalek terhadap kondisi warganya yang masih di level bawah kemiskinan.

“Sekarang ini tahun politik, jadi kita harus dewasa menghadapi issu terkait kondisi wilayah. Yang terpenting faktanya pemerintah telah melaksanakan pembangunan agar masyarakat terentas dari kemiskinan termasuk angka gizi buruk,” ucapnya, Minggu (8/4/2018) di Trenggalek.

Progres perkembangan yang signifikan atas pelaksanaan program bedah rumah atau pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) maupun fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang tidak layak pakai.

“Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup ( PKPLH ) telah melakukan kerjanya baik di-support anggaran  melalui APBN, APBD II dan DAK maupun yang dilaksanakan oleh BAZNAZ Kabupaten Trenggalek,” terangnya.

Dijelaskannya, pada tahun 2016 program pembangunan Rumah Tidak layak Huni (RTLH) mencapai 669 unit, sedangkan di tahun 2017 mencapai 890 unit atau mengalami kenaikan hampir sebesar 25 persen.

“Tidak hanya itu, Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek juga merencanakan program serupa sebanyak 1.102 unit di tahun 2018 di berbagai tempat,” ungkapnya.

Sementara, Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH), Agung Sujatmiko menambahkan jika Pemkab Trenggalek melalui Dinas PKPLH telah membangun sejumlah fasilitas lainnya berupa MCK komunal dan Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal pada tahun 2016, dengan sejumlah 16 unit dan di tahun 2017 sejumlah 42 unit atau 3 kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya.

“Bahkan di 2018 nanti akan dibangun tanki septik komunal dan tengki septik individu sebanyak 1.350 unit di lokasi yang tersebar yang semuanya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan layak mendapatkannya,” imbuhnya.

Tidak cukup sampai di situ, sineginya dengan Dinas Sosial P3A dan Baznas Kabupaten Trenggalek juga berkontribusi besar dalam menyalurkan bantuan bedah rumah bagi masyarakat tidak mampu.

“Unit Pengelola Zakat (UPZ) di Kabupaten Trenggalek yang baru setahun berdiri telah membedah dan membangun rumah tidak layak huni sebanyak 66 unit di tahun 2017. Bahkan, target di tahun 2018 rencananya akan dinaikan sebanyak 75 unit rumah tak layak huni,” pungkasnya. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry