TRENGGALEK | duta.co — Plt Bupati Trenggalek, Jawa Timur, H Moch Nur Arifin melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Agung Baiturrahman, di pusat kota Pemerintahan Kabupaten Trenggalek, Jumat, (15/6/2018). Tampak hadir juga jajaran Forkopimda Trenggalek, Kapolres Trenggalek AKBP Didit BWS dan Dandim Trenggalek, Letkol Kaf Dodik Novianto. Dalam kesempatan itu Plt Bupati sampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa menyambut kedatangan warga asal Trenggalek yang telah sukses di daerah lain.

Moch Nur Arifin yang mengenakan baju koko putih dibalut dengan jas berwarna hitam, serta mengenakan sarung dan peci hitam, tiba di lokasi pelaksanaan salat pukul 06.00 WIB. Setibanya di lokasi, Arifin disambut Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto, beberapa staf Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Trenggalek serta jajaran Forkopimda Trenggalek yang sudah menunggu di barisan terdepan masjid termegah di Kota Keripik ini.

Arifin kemudian langsung menuju ke tempat yang telah disiapkan. Sambil berjalan, dia menyempatkan bersalaman dengan masyarakat yang berada di saf depan.

Salat Ied dimulai pukul 06.30 WIB diawali dengan sambutan Plt Bupati Trenggalek, H Moch Nur Arifin. Sedangkan bertindak sebagai imam, DR. KH Syafii, yang juga sebagai imam besar Masjid Agung Baiturahman Trenggalek, Khatib disampaikan Prof. DR KH Hasyim Nawawi, Rektor UIN Tulungagung dan selaku Bilal dibawakan Ustaz Maksum.

Diawal sambutannya, Plt Bupati Trenggalek, H Moch Nur Arifin mengajak masyarakatnya belajar mensyukuri nikmat yang diterima dari Alloh SWT. Hal ini disebabkan Sang Pencipta punya rasa “welas asih” (kasihan, red) kepada umatnya.

“Mari kita bersyukur dengan nikmat dan welas asih yang diberikannya sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk memasuki pintu surga yakni bulan puasa Ramadan, bulan yang penuh ampunan,” tuturnya.

Arifin juga sempat meminta maaf kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Trenggalek yang mudik di Trenggalek, namun tidak ada sambutan secara khusus. Padahal, pemimpin muda ini menganggap, warga asal Trenggalek yang telah berhasil di daerah lain sudah berkontribusi membawa nama daerah asalnya sehingga Trenggalek menjadi daerah yang lebih maju serta dikenal luas banyak kalangan di seantero nusantara.

“Maaf kami selaku pribadi dan Pemkab Trenggalek tidak menyambut secara khusus kepada warga yang mudik di kampung halaman. Terima kasih telah menjadi duta untuk memperkenalkan daerah,” lanjutnya.

Dia juga mendoakan agar ke depan Kabupaten Trenggalek menjadi daerah yang maju, subur, makmur dan penuh berkah.

“Kita berharap kabupaten ini menjadi baldatun, toyyibatun warobun, ghofur, amin,” harapnya.

Sementara, Khatib Prof DR Hasyim Nawawi, Rektor UIN Tulungagung dalam ceramahnya berpesan agar selalu bersyukur dan mengevaluasi diri pasca ditinggalkannya bulan Ramadan. Selain itu usai Ramadan ini, dirinya mengajak untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sesuai perintah Allah untuk berpuasa dalam surah Al-Baqarah.

“Iman dan takwa kita yang telah disiram di bulan Ramadan, mari kita jaga dan kita tingkatkan,” ucap khatib.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Ramadan itu sendiri bersifatkan beberapa hal yang mampu mencakup aspek kehidupan dan berkehidupan manusia.

“Diriwayatkan Abdullah Bin Abbas jika puasa itu ada sifat–sifat di antaranya tidak boleh iri, dengki dan selalu ikhlas serta menjaga mulutnya,” terangnya.

Islam adalah agama yang mencintai kedamaian. Islam juga, lanjutnya, adalah agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam.

“Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Islam mengutuk keras tindakan kekerasan seperti terorisme,” pungkasnya. (tat/ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry