Plt Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin saat membuka Sekolah Lapang Tanggap Gempa Bumi di Hotel Hayam Wuruk Trenggalek, Jumat (20/4/2018). (DUTA.CO/MILA)

TRENGGALEK | duta.co — Plt Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin membuka Sekolah Lapang Tanggap Gempa Bumi. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek yang bekerja sama dengan BMKG Sawahan Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan Sekolah Lapang Tanggap Gempa Bumi atau gladi ruang mitigasi gempa bumi dan tsunami ini, digelar di salah satu hall di Hotel Hayam Wuruk Trenggalek.

Ketua Panitia, Muhammad Chudori, mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menguatkan peranan UPT. Dalam hal ini, BMKG daerah sebagai perpanjangan tangan dari BMKG pusat, berperan aktif dalam memberikan pemahaman yang benar.

“Pemahaman mengenai rantai peringatan dini dan menguatkan peran BPBD sebagai simpul utama dari rantai peringatan dini tsunami di daerah. Khususnya dalam memberikan informasi dan arahan yang benar kepada masyarakat dan SKPD, terkait warning atau peringatan dini tunai,” ungkapnya, Jumat (20/4/2018).

Terpisah, Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin turut menyambut baik dengan kegiatan sekolah lapang gempa bumi ini.

“Perlunya prediksi–prediksi yang diberikan oleh BMKG bisa digunakan sebagai power mitigasi bagi kita, juga sekaligus sebagai Early Warning System (EWS). Jadi sebelum bencana datang sudah dilakukan evakuasi,” tutur Mas Ipin, sapaan akrabnya.

Masih terang Wakil Bupati termuda se-Indonesia ini, bahwa mulai saat ini masyarakat bisa menginformasikan jika terjadi kerawanan bencana. BPBD telah menunjuk pasukan Orange yang bekerjasama dengan aplikasi Qlue, sehingga laporan tersebut bisa segera masuk ke data base dan segera ditindaklanjuti.

“Dari aplikasi Qlue yang diluncurkan beberapa waktu lalu, BPBD dalam hal ini masuk ke dalam kategori pasukan Orange atau peduli bencana bisa segera menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait kebencanaan. Makanya kegiatan sekolah lapang tanggap gempa bumi ini memang sangat membantu dan memberikan manfaat yang positif,” pungkasnya.

Pihaknya berharap, melalui sekolah ini, bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya mitigasi penanggulangan bencana. Masyarakat diharapkan dapat lebih memahami rantai peringatan dini, informasi gempa bumi dan tsunami, sehingga penanganan terhadap bencana dapat lebih cepat, tepat dan dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.

Diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut yakni Mochammad Nur Arifin (Plt Bupati Trenggalek), Dr Gatot Sudjito (anggota Komisi V DPR RI), Mochammad Riyadi (Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami), Joko Rusianto (Kepala BPBD Trenggalek) serta seluruh undangan dari berbagai kalangan yang tergabung dalam mitra kerja BPBD, dari kecamatan dan desa yang terdampak tunai juga turut ambil bagian. (mil)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry