Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr Jazuli Juwaini
Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr Jazuli Juwaini

Jakarta | duta.co – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI kembali menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) tingkat nasional. Kompetisi yang telah memasuki edisi kelima ini dihelat untuk memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN). Tahun ini, pembacaan kitab kuning yang dilombakan adalah Fathul Mu’in karya Ahmad Zainuddin Alfannani.

LBKK 2021 secara resmi di-launching oleh Ketua Majelis Syuro PKS Dr. Habib Salim Segaf Al Jufri, Rabu (20/10/2020). Selain launching LBKK, F-PKS juga menyelenggarakan webinar nasional dengan pembicara pengasuh Ponpes Al Muntaha Al Cholili, Bangkalan, KH Toha Cholili dan KH Asep Ahmad Fathurrahman.

Dalam sambutannya, Habib Salim menyinggung peran ulama dan pesantren yang telah banyak membentuk karakter bangsa. ”Pesantren sokoguru pendidikan nasional. Melalui bimbingan para ulama, pesantren menjadi penggerak perubahan Indonesia,” tegasnya.

Pesantren, kata Habib Salim, telah terbukti banyak mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Indonesia. Oleh sebab itu, ia berharap LBKK 2021 harus diiringi dengan semangat yang tepat. Yakni untuk menghormati ulama yang selama ini terus berkomitmen mengajarkan agama dan kebangsaan.

”Lomba ini mengajak dan memotivasi generasi bangsa untuk meneladani ulama,” sebut Menteri Sosial RI era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Senada dengan Habib Salim, Ketua F-PKS DPR RI Dr. Jazuli Juwaini juga menjunjung tinggi peran ulama yang telah banyak memberikan kemajuan bangsa. Dia menegaskan bahwa keluarga besar PKS berkomitmen untuk terus mencintai ulama dan menjaga ahlussunah waljamaah.

”Mereka (ulama) adalah orang-orang yang gigih mempertahankan al haq, mereka menjadi benteng. F-PKS juga diperintahkan oleh Majelis Syuro agar terus menjaga akidah ahlussunah waljamaah (aswaja), karena itu satu-satunya yang dijamin Rasulullah Muhammad SAW,” tegas Dr Jazuli.

Politikus kelahiran Bekasi itu melanjutkan, dalam konteks bernegara, ulama terbukti telah menjadi teladan. Negara harus hadir menjaga ulama dan pesantren. Dan PKS jadi salah satu fraksi yang telah berjuang dalam mengesahkan UU Pesantren.

Selain UU pesantren, F-PKS juga telah mengusulkan RUU Perlindungan Tokoh Agama. Jazuli mengungkapkan, undang-undang tersebut diperlukan sebagai bentuk proteksi kepada ulama yang memiliki banyak santri. Jika ulama terlindungi, maka kerukunan Indonesia akan terwujud.

”Ketika ulama dihina, pengikutnya bisa jadi akan tersinggung. Otomatis akan menimbulkan kegaduhan bernegara. PKS tidak ingin seperti itu, PKS ingin seluruh Indonesia rukun!” (did)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry