JAKARTA | duta.co – Media sosial yang mewadahi warga nahdliyin, banyak bicara soal ocehan mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring soal kunjungan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Meski kontroversi itu sudah bisa dipahami, tetapi kali ini, melalui Twitter, Tifatul melempar dua pertanyaan sinis untuk Kiai Yahya. Pertanyaan itu diikuti foto pertemuan dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu. “Kunjungan ke Israel ini atas suruhan Presiden atau iso isoan jenengan dewe’ ae (bisa-bisanya Anda saja),” tulis Tifatul lewat Twitternya.

Kritik Tifatul ini mendapat tanggapan beragam dari warganet (nahdliyin). Mayoritas menyoal sentimen PKS yang selalu resek dengan tokoh-tokoh NU. “Ini bukti PKS tidak pernah ‘nyaman’ dengan NU. Apa pun yang dilakukan tokoh-tokoh NU selalu dipermasalahkan, intinya PKS paling resek dengan NU,” begitu tulis warganet di grup WhatsApp nahdliyin, Minggu (17/6/2018).

Selain pertanyaan di atas, Tifatul juga menyebut Kiai Yahya dengan sapaan ‘Mas Yahya’. Dia lalu mengajukan pertanyaan kedua.  “Waktu ketemu Netanyahu sempet tanya nggak, mengapa Israel membantai 60 penduduk Ghaza pas 2 hari sebelum puasa,” tulis Tifatul sambil menyertakan tagar #MauTauBanget.

Twit ini mendapat beragam respons. Hingga Minggu (17/6/2018) pukul 15.15 WIB, twit itu mendapat lebih dari 400 komentar dan dibagikan ulang lebih dari 700 kali.

Tifatul lalu membalas twit Saidiman Ahmad yang mempertanyakan sopan santunnya. “Yang mana kalimat tanya saya yg tidak sopan boss,” jawab anggota DPR ini.

Saidiman lalu mengatakan bahwa cara Tifatul bertanya kepada Yahya Cholil Staquf sebagai kiai tidak pantas. Tifatul balas bertanya soal pesantren Yahya Staquf.

“Oh baru tahu saya, mas Yahya itu seorang Kiai. Kalau boleh tahu mengelola pesantren di mana ya…,” tulis mantan Menkominfo tersebut.

Twit Tifatul itu kembali menuai aneka respons. Ada yang menjelaskan ke Tifatul bahwa Kiai Yahya Staquf mengelola pesantren Raudlatut Thalibin di Rembang. Ada pula Ketua DPP PSI Tsamara Amany yang mengingatkan Tifatul untuk menjaga adab.

“Pak Tifatul, setuju atau tidak setuju dg Gus Yahya merupakan hak Bapak. Mohon maaf, tp baiknya adab kpd Kiai tetap dijaga. Mungkin kalau Bapak punya waktu bisa sempatkan sowan ke Ponpes Raudlatut Thalibin, Rembang. Di depan kediaman Gus Mus, Bapak akan temukan kediaman Gus Yahya,” tulis Tsamara di Twitter.  (imk/dnu,dtc)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry