Keterangan foto desakita.co

SURABAYA | duta.co – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang, November 2024, bakal berlangsung seru. ‘Episode’ politik paling unik di kota santri ini, adalah ‘kalahnya’ jago jawara, seperti calon dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Padahal partai ini pemilik kursi terbanyak di DPRD Jombang.

“Kekuatan ijo (agamis) dan abang (nasionalis) masih sangat dominan di Jombang. Ijo diwakili NU, sedangkan abang PDIP. Tulisan Pj Bupati Sugiat yang berjudul ‘Digeruduk Banser’, bisa bermakna bahwa kekuatan kelompok agama (NU) memang sangat penting dalam Pilkada nanti,” demikian Drs H Abdul Kholiq, Ketua DPC PBB Jombang, Minggu (12/5/24).

Seperti terunggah di berbagai media cyber, termasuk di desakita.co, Pj Bupati Jombang, Sugiat telah menulis kisah panjang, sekitar 7000 karakter (jumlah kata) dengan tajuk ‘Digeruduk Banser’. Tulisan ini diawali dengan kesiapan Sugiat secara total untuk memimpin Jombang.

“Setengah tahun kurang lebih menjalankan tugas sebagai Pj Bupati Jombang kampung halaman saya sendiri rasanya keterpanggilan menjaga amanah penugasan mampu mengalahkan semuanya,” demikian ia membuka tulisan tersebut.

Bahkan, Sugiat, dalam memimpin Jombang tidak mengenal lelah. Ia seakan tidak merasa ada energi lebih yang menempel pada dirinya. “Termasuk tidak ada istilah lelah dalam menjalankan tugas. Entah energi apa sejatinya yang memotivasi saya,” tambahnya dengan sedikit melempar tanya.

Sampailah di ‘Warung Sudi Mampir’ yang letaknya kira-kira 300 meter dari Pasar Gudo ke arah barat. Menurut Sugiat, mengutip teman alumni SMP, warung ini milik Bulik Kasiati dari Demangan.

“Sedang asyik menikmati nasi pecel, berdatangan sejumlah pemuda dengan menggunakan baju seperti jas warna hijau dan ada juga yang memakai baju loreng khas ormas,” terangnya.

Ternyata, lanjut Sugiat, mereka adalah para pemuda yang tergabung dalam Ansor dan Banser. “Waduh ada apa ini kok digerudug Banser?,” demikian bunyi alenia berikutnya.

Ternyata pertemuan terjadi ‘kebetulan’ alias tidak sengaja. “Waktu itu secara kebetulan bertemu beliau. Pas kita selesai musyawarah ranting (Musyran) di Ranting Brambang, PAC Kecamatan Diwek. Istirahat makan, kemudian teman-teman bertemu beliau,” demikian disampaikan salah seorang anggota Banser, Jombang kepada duta.co Minggu (12/5).

Apa pun, menurut Drs H Abdul Kholiq, tulisan PJ Bupati Sugiat itu menandakan pentingnya hubungan dekat antara penguasa (birokrat) dan rakyatnya. “Saya sendiri memberikan apresiasi atas sikap kerakyatan beliau. Tidak semua pejabat mau begitu,” tegas Cak Kholiq, panggilan akrabnya.

Sumber duta.co di Jombang memiliki pandangan kurang lebih sama. Menurutnya, Pilkada 2024 Jombang akan berlangsung seru. Mengapa? “Karena partai pemenang, dalam hal ini jago PKB misalnya, kelihatan tidak sinkron dengan pilihan tokoh-tokoh PCNU Jombang. Kalau ada anggapan PKB ‘trauma kalah’, itu bisa dipahami. Bukan cuma kalah, bahkan siapa yang  dekat dengan PKB, akan menerima risiko politiknya,” tegasnya.

Seperti diketahui, Pemilu 2024 kursi PKB di DPRD Jombang tambah 2 kursi, menjadi 12 kursi. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap bertahan pada 10 kursi hasil Pileg 2024 ini. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yangluar biasa, bisa menambah 4 kursi baru. Walhasil partai milik Prabowo Subianto itu memiliki 8 kursi di DPRD Jombang.

Partai Demokrat? Kini memperoleh 6 kursi hasil pileg 2024. Berarti tambah 1 kursi di DPRD Jombang. Sementara Partai Golkar dengan perolehan sebanyak 5 kursi persis perolehan Pileg 2019. PPP (Partai Persatuan Pembangunan) anjlok. Ia hanya mampu mempertahankan 4 kursi di DPRD. Partai milik Bu Nyai Mudjidah Wahab, bupati 2019 – 2024 itu kehilangan 3 kursinya di DPRD Jombang.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) stagnan dengan hanya mencapai 3 kursi. Partai Nasional Demokrat (NasDem) cuma perolehan 2 kursi. Masih lumayan bisa menambah satu kursi DPRD Jombang. Selebihnya bernasib sial, termasuk Perindo. Di mana Pileg 2019 Perindo masih bisa mengamankan 2 kursi, kini gagal total alias tidak mendapat kursi sama sekali.

Kini, sejumlah ketua partai kecil, berkumpul. “Sudah delapan partai siap berembuk untuk Pilkada ke depan. Ada Gelora, Hanura, PBB, Buruh, PKN, Garuda, PSI dan Partai Ummat yang sudah duduk bersama.

“Kalau partai kita gagal merebut kursi DPRD, maka, jangan gagal merebut kursi Bupati. Kita sudah pasang kuda-kuda, insya Allah kuat,” tegas sumber duta.co di salah satu Parpol di Jombang. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry