Makam Imam Syafii. (FT/CheWi)

KAIRO | duta.co – Belum jelas, ini maling harta atau ulah orang-orang anti ziarah. Yang jelas, Kamis 9 Maret 2017 kemarin, Departemen Purbakala Mesir mengumumkan pencurian dekorasi antik yang berada di ruangan makam Imam Syafii yang terletak di ibukota Kairo.

Sampai sekarang malingnya belum terendus. Barang yang dicuri berupa  pintu kayu dari kompartemen dengan panjang 70 cm, selain satu set arsitektur ornamen kayu ukuran kecil yang di buat di era Ayyubiyah (1174 Hijriya/1250 Masehi).

Bahkan tidak diketahui pasti kapan para pencuri melakukan aksinya, tetapi Departemen Purbakala Mesir meminta pihak berwenang untuk segera menyelidikinya, mengejar pelaku sampai tertangkap.

Pemerintah Mesir tidak kalah dengan gerakan anti ziarah, apalagi makam Imam Syafii menjadi salah satu tujuan wisatawan asing saat mengunjungi ibukota Kairo, makam Imam Syafii adalah satu-satunya makam yang tidak menggunakan lambang bulan sabit di atas menara masjidnya, melainkan bahtera Nabi Nuh Alaihi Salam.

Bahkan dari sejarah Imam Syafii kita bisa memahami betapa penting makna ziarah. Imam Syafii sendiri setiap hari ziarah ke makam Imam Abu Hanifah dan tawassul dengannya, sementara ada kelompok seperti Wahabi yang mengatakan syirik dan kufur

Imam Syafii pernah berkata: “Sesungguhnya saya benar-benar melakukan tabarruk (mencari berkah) kepada Imam Abu Hanifah, aku mendatangi makamnya setiap hari untuk ziarah, jika ada suatu masalah yang menimpaku maka aku salat dua rakaat dan aku mendatangi makam Imam Abu Hanifah, aku meminta kepada Allah agar terselesaikan urusanku di samping makam beliau, hingga tidak jauh setelah itu maka keinginanku telah dikabulkan”.

Disebutkan bahwa di komplek makam Imam Abu Hanifah juga terdapat makam salah seorang anak Sahabat Ali bin Abi Thalib, dan banyak orang menziarahinya untuk wasilah mendekat kepada Allah swt.

Semua mafhum, bahwa, Imam Syafii atau Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafii adalah seorang mufti besar Islam yang juga pendiri mazhab Syafii. Imam ini tergolong kerabat dari Rasulullah ( keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, kakek Rasulullah). Lahir di Gaza, Palestina di tahun 150 H / 767 M. Beliau dilahirkan dalam keadaan yatim dan kurang berada, namun dalam keadaannya tersebut, beliau makin giat menuntut ilmu dan hafal keseluruhan isi Alquran. Kekuatan hafalannya sangat mengagumkan karena apapun kitab yang dibacanya, dapat segera dihafalkan dengan mudah.

Selain itu, Imam Syafii juga memiliki kemampuan berbahasa yang sangat indah. Kemampuan mengubah syair dan ketinggian mutu bahasanya yang mendapat pengakuan dan penghargaan tinggi oleh orang-orang alim pada zamannya. Imam Syafii setelah lama berdiam di Makkah, hijrah ke Madinah lalu ke Iraq dan terakhir di Mesir. (hud/em)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry