JALIN LOBI: La Nyalla Mahmud Mattalitti bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais di Masjid Kristal Khodijah-Yogyakarta, Senin (13/11/2017). (licom)

SURABAYA | duta.co – La Nyalla M Mattalitti sangat kecewa dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang mem-‘pingpong’ dirinya. Zulkifli Hasan kepadanya menyatakan urusan rekomendasi Cagub Jatim diserahkan kepada Ketua DPW PAN Jatim Masfuk dan Suyoto yang kini bupati Bojonegoro. Di sisi lain, La Nyalla menyebut Zulkifli menelepon Suyoto agar maju menjadi Cagub Jatim.

“Intinya, (rekomendasi Pilgub Jatim) dikembalikan ke bawah. Padahal di satu sisi, dia telepon ke Pak Yoto, untuk mencalonkan gubernur. Di satu sisi, dikembalikan ke DPW,” ujar La Nyalla di Surabaya, Rabu (20/12).

Padahal, sudah lama sebelum pertemuan dengan Ketum PAN, La Nyalla mengaku sempat berkomunikasi dengan Masfuk. Masfuk saat itu mengatakan ke Nyalla bahwa Pilgub adalah kewenangan DPP PAN. “Ini kan lucu. Sekarang sudah jelas, saya dipingpong. Kalau memang nggak mau sama saya, terus terang saja. Jangan seperti itu,” cetusnya.

Seperti diberitakan, La Nyalla mendapat tugas penting dari Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui surat bernomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017. La Nyalla diberi batas waktu hingga 20 Desember 2017 untuk memenuhi persyaratan pencalonan Pilgub Jatim, dengan menggandeng Parpol lain.

Di hari terakhir yakni hari ini, La Nyalla yang sebelumnya kesulitan bertemu Ketum PAN Zulkifli Hasan akhirnya bisa bertemu dengan diantar oleh pendiri PAN Amien Rais. “Tadi siang saya sudah bertemu dan berbicara dengan Pak Zul (Ketum DPP PAN),” kata La Nyalla.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur ini menceritakan pertemuannya dengan Zulkifli Hasan di ruang kerja ketua MPR RI tersebut.  Amien Rais hanya sebentar berbicara dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan. “Pak Amien mengatakan kepada Pak Zul, supaya maju dengan poros sendiri di Pilgub Jatim,” ujar La Nyalla.

Amien hanya ‘membuka’ pertemuan antara La Nyalla dengan Zulkifli, kemudian meninggalkan ruang itu. “Saya ditinggal sama Pak Amien, dan disuruh ngobrol berdua (dengan Zulkifli Hasan),” ujarnya. Dari hasil pembicaraan yang berlangsung singkat itu, La Nyalla tahu bahwa dirinya dipingpong oleh Zulkifli Hasan.

Mantan Ketua Umum PSSI ini juga menceritakan, dirinya sempat mempertanyakan pernyataan Ketum PAN itu. Yaitu katanya tidak ada figur lain yang berani maju Cagub melawan dua poros yang sudah ada, Gus Ipul dan Khofifah.

“Saya di sini berani menyatakan maju. Tapi kok jawabannya seperti itu. Saya menduga, ada kesengajaan yang menghambat saya untuk menjadi calon Gubernur Jawa Timur. Ini ada apa. Kita bekerja untuk rakyat Jawa Timur, dan saya sudah mewakafkan diri saya untuk rakyat Jawa Timur. Loh kok ada yang ingin menghambat, ada orang ketakutan,” ujarnya.

Dari hasil pertemuan yang hasilnya dinilai sangat tidak memuaskan, La Nyalla langsung melaporkan ke Amien Rais. “Pak Amien kaget. Pak Amien Rais selaku pendiri PAN, kok nggak ditanggapi sama Ketua Umum PAN. Ini lucu dan ada yang ketakutan,” cetusnya.

Meski sudah bertemu Zulkifli, dan menghasilkan yang tidak memuaskan, La Nyalla masih belum melaporkan perkembangan tersebut ke DPP Partai Gerindra. La Nyalla masih terus berusaha, termasuk menunggu kabar terakhir dari rapat DPP PAN, yang akan digelar tadi malam.

“Saya belum laporan (ke pengurus Gerindra). Saya masih menunggu setiap perkembangan yang ada. Nanti malam, DPP PAN akan rapat lagi. Kita tunggu nanti hasilnya,” tandas La Nyalla dikutip dari detik.com.

 

Yoto Ditelepon Ketum PAN

Bupati Bojonegoro Suyoto memang digadang-gadang menjadi rival Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa. PAN sudah menyiapkan kader Muhammadiyah ini untuk maju menjadi Bacagub Jatim. Suyoto sendiri mengaku siap maju Jatim 1 saat dihubungi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan seminggu lalu.

“Saya ditelepon Ketum, ditanya kalau misalnya begini-begini (maju pemilihan gubernur). Saya bilang, saya siap maju Jatim satu,” ujar Suyoto di sela-sela menyambut rombongan wartawan Surabaya yang diundang ExonMobil ke Warung Pondok Salak, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Selasa (19/12) malam.

Suyoto menyatakan, bila sudah tidak ada yang berani maju menjadi pasangan ketiga Pilgub Jatim, maka dirinya siap. “Saya ini maju pilkada Bojonegoro karena sudah tidak ada yang berani maju. Jadi saya siap maju sebagai upaya menggugurkan kewajiban,” tandasnya.

Peluang Suyoto yang sebelumnya digadang-gadang mendampingi Khofifah masih terbuka lebar. PAN yang mengantongi 7  kursi di DPRD Jatim menjadi gadis cantik yang menanti pinangan dari Partai Gerindra.  Partai pimpinan Prabowo Subianto itu harus meminang PAN untuk bisa mengusung satu pasangan lagi.

Masalahnya, Gerindra saat ini sedang menugaskan La Nyalla Mattalitti untuk mencari Cawagub.  Apabila La Nyalla gagal mencari Cawagub,  surat tugas bisa beralih tujuan ke calon lain. “Saya salut kepada beliau. Daya tahannya luar biasa. Saya tidak bisa seperti dia,” kata Suyoto saat ditanya peluang berpasangan dengan La Nyalla.

Dalam surat tugas bernomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017, ditandatangani Prabowo Subianto, La Nyalla diberi batas waktu hingga 20 Desember 2017 untuk memenuhi persyaratan pencalonan Pilgub Jatim.

Bisa jadi pembicaraan antara Zulkifli Hasan dengan Suyoto via telepon akan mengubah jumlah kandidat Pilgub Jatim. Yang sebelumnya cuma dua pasangan akan menjadi tiga pasangan.

 

Tiga Opsi Gerindra

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jatim Soepriyatno mengaku menyiapkan tiga opsi antisipasi jika La Nyalla gagal memenuhi syarat pencalonan di Pilkada Jatim. “(Opsi) Yang pertama kami akan mendukung calon yang sudah ada. Apakah nanti kami mendukung Gus Ipul atau mendukung bu Khofifah,” ujar Soepriyanto, Selasa (11/12)

Opsi kedua, Gerindra mengupayakan kembali terbentuknya poros ketiga. Nama baru bakal dihadirkan. Tentunya, kata dia, yang bisa diterima dengan baik oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sosial (PKS).

“Kami bisa membuat koalisi baru. Tentu kami suguhkan tokoh masyarakat Jawa Timur yang memiliki kapasitas bagus yang diharapkan masyarakat, di luar nama La Nyalla. Kan Pak Nyalla sudah kita kasih kesempatan. Kalau hingga hari ini tidak bisa, maka surat itu dengan sedirinya tidak berlaku lagi,” ujar Soepriyatno.

Selanjutnya opsi ketiga, Gerindra akan memilih absen pada Pilgub Jatim 2018. Tidak menutup kemungkinan bagi Gerindra mengambil opsi ini, lantaran kedua calon sama-sama berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).

“Kemungkinan juga kami bisa abstain. Artinya, kami menghormati kiai-kiai, baik yang ada di Gus Ipul maupun para Kiai yang ada di kubu Khofifah. Karena sama-sama orang NU yang maju,” ujar dia.

Sebelumnya, Soepriyatno mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil komunikasi La Nyalla dengan partai lain. “Kita tunggu kepastiannya apakah pak La Nyalla bisa melaksanakan tugas yang diembannya. Kami sebagai Dewan Pimpinan Daerah menunggu perintah selanjutnya dari pimpinan partai,” tuturnya. ud, dit, mer

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry