SURABAYA | duta.co – Sosok Yunita Linda Sari bukan asing di dunia pasar modal Indonesia dan kini menggantikan posisi Bambang Mukti Riyadi sebagai Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur (Jatim). Jabatan baru dan tantangan baru di Jatim bagi Yunita Linda Sari yang sebelumnya membawahi Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK harus dilakukan untuk maksimalkan peran dan fungsi OJK di daerah. Apalagi Jatim memiliki potensi besar bagi penyokong perekonomian nasional.
Anggota Dewan Komisioner OJK Inarno Djajadi bersama Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Forkopimda, perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pimpinan Industri Jasa Keuangan, perwakilan asosiasi industri, dan akademisi serta mitra strategis OJK Jawa Timur hadiri acara pengukuhan.
Inarno Djajadi Anggota Dewan Komisioner OJK menyampaikan pemimpin Kantor OJK Daerah harus mampu menjalin komunikasi, koordinasi, dan kerja sama yang baik dengan pemangku kepentingan di Daerah.
“Keberadaan Kantor OJK di daerah memegang peranan yang sangat penting sebagai ujung tombak dalam mengeksekusi berbagai program dan kebijakan strategis OJK. Selain itu, Kantor OJK di daerah juga harus dapat meningkatkan kontribusi sektor jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat di daerah.” kata Inarno.
Inarno berharap agar kerja sama antara OJK dengan seluruh pemangku kepentingan di wilayah Jawa Timur yang telah terjalin dengan baik dapat semakin ditingkatkan.
Sedangkan Pj. Gubernur Jawa Timur menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah terjalin dengan baik dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan.
“Sinergi yang solid dimaksud menghasilkan berbagai capaian positif dalam sektor keuangan, diantaranya yaitu pertumbuhan kredit perbankan dan penurunan rasio NPL perbankan di wilayah Jawa Timur.”
Adhy Karyono juga menyampaikan beberapa isu strategis yang perlu menjadi perhatian bersama dari para pemangku kepentingan, antara lain percepatan inklusi keuangan, penguatan UMKM, dan peningkatan literasi keuangan.
Selain itu, Adhy Karyono juga menyatakan bahwa PT BPD Jawa Timur yang saat ini telah menyelesaikan proses konsolidasi bank sebagai Induk Kelompok Usaha Bank (KUB) atas Bank NTB Syariah siap menampung Bank lain yang yang mengalami kesulitan memenuhi modal inti minimum sesuai ketentuan melalui skema KUB.
Bambang Mukti Riyadi menyampaikan bahwa tanggung jawab Kantor OJK Daerah akan semakin bertambah dengan adanya pendelegasian kewenangan pengawasan beberapa Lembaga Jasa Keuangan berkantor pusat di wilayah Jawa Timur yang pengawasan sebelumnya dilakukan oleh OJK Kantor Pusat. “Penguatan peran Kantor OJK Daerah dimaksud diharapkan juga akan semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang hendak melakukan konsultasi mengenai Lembaga Jasa Keuangan tersebut,” ujar Bambang.
Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur yang baru Yunita Linda Sari berkomitmen berperan aktif dan bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung kemajuan industri jasa keuangan serta menjaga stabilitas dan momentum peningkatan kinerja ekonomi demi kesejahteraan Jawa Timur.
“Untuk tahun 2024, program pengembangan ekonomi daerah difokuskan pada pengembangan budidaya melon di wilayah Kabupaten Lamongan yang melibatkan para pemangku kepentingan, antara lain perwakilan petani, perwakilan offtaker, Dinas dan OPD terkait baik di level Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dan perwakilan Lembaga Jasa Keuangan. “
Untuk periode berikutnya, akan dilakukan pengembangan pada komoditas lainnya dengan tetap memperhatikan keberlanjutan program pengembangan yang telah berjalan sambil mencari potensi lain yang ada di wilayah Jatim.
Yunita menegaskan bahwa fokusnya tidak hanya pada pengawasan lembaga jasa keuangan, tetapi juga pada peningkatan kapasitas pasar modal dan investasi di Jawa Timur. “Karena keahlian saya di pasar modal, saya akan mengkaji potensi Jawa Timur untuk menguatkan sektor ini, finansial, serta iklim investasi,” tegasnya.
Pengukuhan Yunita Linda Sari sebagai Kepala OJK Jatim membawa harapan besar bagi penguatan sektor keuangan di provinsi tersebut. Tantangan yang ada di depan, termasuk peningkatan kewenangan OJK dan ekspektasi stakeholder yang semakin tinggi, membutuhkan kepemimpinan yang solid dan mampu mengelola dinamika keuangan dengan baik.
Yunita Linda Sari memastikan akan meneruskan program kerja yang telah berhasil dilakukan oleh kepemimpinam sebelumnya. Ia siap meningkatkan iklim investasi di Jatim dan menguatkan lembaga jasa keuangan yang ada di daerah sebagaimana tugas dan fungsi OJK.
“Meliputi fungsi pengawasan sebagai kepanjangan tangan Kantor OJK Pusat, menopang pertumbuhan ekonomi serta mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.”
OJK juga bertindak sebagai konsultan pemerintah dalam bidang keuangan sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi.
“Memang karena keahlian saya di pasar modal, nanti saya lihat potensi Jatim ada di mana, nanti saya menguatkan pasar modal, finansial dan iklim investasi keuangan di Jatim,” kata Yunita. Imm