JOMBANG | duta.co – Peta politik (Pilkada) memang tidak linier (berbanding lurus) dengan kemenangan Partai Politik (Parpol). Meski PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) juara — memimpin perolehan kursi di DPRD Jombang — tetapi partai ini, selalu kalah dalam memenangkan kadernya di Pilkada Jombang.
Terbaru, PKB diprediksi menambah 2 kursi hasil Pileg 2024 atau memperoleh sebanyak 12 kursi. Artinya naik 2 kursi dibandingkan Pileg 2019 yang hanya mendapat 10 kursi. Sementara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berhasil mengamankan 10 kursi pada Pileg 2024 ini. Dua partai ini yang bisa mengusung kadernya ke Pilkada 2024, tanpa bantuan parpol lain.
Bagaimana dengan Gerindra? Pileg 2024 Gerindra Jombang diprediksi meraih 8 kursi. Artinya butuh sokongan parpol lain untuk mengejar Pilkada 2024. “Tetapi, Gerindra ‘naik daun’. Meski urutan ketiga, partai ini justru membuat para pemenang Pemilu 2024 lalu, ‘galau’. Walhasil, dinamika Pilkada Jombang, semakin liar,” demikian disampaikan Drs H Abdul Kholiq, aktivis nahdliyin Jombang kepada duta.co, Kamis (2/5/24).
Menurut Cak Kholiq, panggilan akrabnya, sejumlah nama sudah mencuat ke permukaan. Bahkan ada yang sudah tidak sabaran, balihonya mejeng di sejumlah jalan. “Hari ini, PCNU juga sedang menggelar Konfercab NU, pemilihan Ketua dan Rais Syriah. Ini juga mempengaruhi peta politik Pilkada Jombang,” jelasnya.
Gerindra, kata Cak Kholiq, masih didominasi nama Warsubi, yang dikenal sebagai Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Jombang. “Kabarnya Gerindra sudah siap bergandengan dengan PKB. Artinya, keduanya sudah mengumpulkan 20 kursi. Tetapi, dukungan PKB bukan jaminan menang, melihat sejarah justru bisa kalah,” tegas Cak Kholiq sambil tersenyum.
Kabar lain, diam-diam PKB ‘menyusupkan’ KH Salmanuddin (Gus Salman). Ialah mantan orang nomor satu di PCNU yang sangat dekat dengan PKB. Keputusan mengerek Gus Salman, konon dibulatkan dalam pertemuan khusus di PP At-Taufiq, Sambong Dukuh. Pertemuan ini kemudian diklaim dengan aspirasi kiai dan masyayikh.
PDIP Jombang, tidak bisa dianggap enteng. Partai ini dikenal memiliki kader-kader handal. Pun pendukungnya. Kalau PDIP bergandeng tangan dengan PPP, Muslimat NU Jombang, maka, kebesaran Gerindra dan PKB tak menjamin kemenangan. “Memang Pilkada itu tidak berbanding lurus dengan kemenangan pemilu legislatif. Dan, duit, juga tidak segala-galanya. Meski segala sesuatu itu butuh duit,” terang sumber duta.co, di Jombang.
Selain nama Warsubi, Gus Salman masih ada nama mantan Bupati Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah. Dua nama terakhir ini tidak bisa dianggap sebelah mata. Selain itu, masih ada nama Hj Sadarestuwatu. “Baliho Mbak Estu sudah bertebaran terlebih dulu. Saya yakin, Mbak Estu juga berkepentingan memajukan Jombang . Namanya sudah terkenal di sejumlah kecamatan, wong cilik apal dengan Mbak Estu,” tuturnya. (mky)