Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W Oetomo. (FT/DUTA.CO/SUUD)

SURABAYA | duta.co – Jika Pilgub Jatim 2018 hanya diikuti dua pasangan calon yaitu Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil, maka pertarungan bakal berlangsung sengit. Pasalnya, peta dukungan masyarakat terhadap dua pasangan tersebut relatif berimbang.

Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W Oetomo mengatakan bahwa wilayah Jatim bisa dibagi menjadi lima kawasan yaitu Arek, Madura, Mataraman, Pandalungan (Tapal Kuda) dan Pantura. Maka peta dukungan Gus Ipul-Anas terlihat mendominasi di wilayah Arek dan Pantura.

“Di wilayah Arek, pasangan Gus Ipul-Anas mendapat dukungan sebesar 43,5 persen dan Khofifah-Emil mendapat 31,2 persen. Sisanya, 25,3 persen responden tidak menjawab atau tak mendukung salah satunya. Kemudian di wilayah Pantura, Gus Ipul-Anas mendapat 39,2 persen dan Khofifah-Emil mendapat 32,5 persen. Sisanya, 29,3 persen tidak menjawab,” terang Mochtar saat dikonfirmasi Kamis (14/12/2017).

Sebaliknya peta dukungan Khofifah-Emil terlihat mendominsi di wilayah Madura dan Mataraman. Pasangan Khofifah-Emil di wilayah Madura mendapat dukungan sebesar 35 persen, sedangkan Gus Ipul-Anas hanya mendapat 31,3 persen, dan sisanya 33,7 persen belum menentukan pilihan.

Kemudian di wilayah Mataraman, Khofifah-Emil mendapat 38 persen dan Gus Ipul-Anas hanya mendapat 31,6 persen, serta sisanya 30,4 persen belum menentukan pilihan. “Khusus di wilayah Pandalungan kedua pasangan berimbang yakni mendapat dukungan 33 persen dan sisanya 34 persen belum menentukan pilihan,” ungkap dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.

Menurut Mochtar, pasangan Gus Ipul-Anas harus kerja keras untuk bisa memenangkan Pilgub Jatim mendatang. Sebab, wilayah Pandalungan (Tapal Kuda) boleh dibilang merupakan kandang suara pasangan yang diusung koalisi PKB-PDIP karena merupakan putra daerah asal Pasuruan dan Banyuwangi justru perolehan dukungannya berimbang dengan Khofifah-Emil.

Begitu juga di wilayah Mataraman yang notabene kantong suara PDIP, justru pasangan Gus Ipul-Anas kalah dengan pasangan Khofifah-Emil. “Kekalahan dukungan di wilayah Mataraman masih bisa dimaklumi karena disitu ada Emil yang merupakan Bupati Trenggalek. Tapi kekalahan di wilayah Pandalungan harus menjadi perhatian sebab di situ merupakan kantong suara PKB,” jelas Mochtar.

Dijelaskan Mochtar, pada Pilgub Jatim 2014 lalu, wilayah Pandalungan memang menjadi basis suara Khofifah yang saat itu diusung PKB. Terbukti walaupun di Pilgub Jatim 2018 nanti ketum PP Muslimat NU tak lagi didukung PKB, namun suaranya masih sangat kuat di wilayah Pandalungan.

“Kalau pasangan Gus Ipul-Anas mau menang di wilayah Pandalungan maka pasangan calon dan partai pengusungnya perlu bekerja lebih keras lagi dan, itu tidak mudah,” dalih akademisi asli Yogyakarta ini.

Selain memetakan dukungan berdasarkan kawasan atau wilayah, lanjut Mochtar, SSC juga membuat peta dukungan berdasarkan daerah pemilihan (Dapil). Pasangan Gus Ipul-Anas unggul di 6 Dapil yaitu Dapil 2 (Sidoarjo), Dapil 4 (Banyuwangi,Bondowoso, Situbondo), Dapil 6 (Malang Raya), Dapil 10 (Mojokerto, Jombang), Dapil 11 (Nganjuk, Madiun) dan Dapil 13 (Lamongan,Gresik).

Sementara pasangan Khofifah-Emil unggul di 5 Dapil, yaitu Dapil V (Jember, Lumajang), Dapil 7 (Tulungagung, Blitar), Dapil 9 (Pacitan, Trenggalek), Dapil 12 (Bojonegoro,Tuban), dan Dapil 14 (Madura). “Dapil 1 (Surabaya), Dapil 3 (Pasuruan, Problinggo), Dapil 8 (Kediri) relatif berimbang antara Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil,” tambah Mochtar W Oetomo.

Data-data tersebut diperoleh melalui survey yang dilakukan oleh SSC di 38 Kab/Kota di Jawa Timur pada kurun waktu 25 November-8 Desember 2017. Survey tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan 940 responden. Tingkat kepercayaan dari hasil tersebut sebesar 95 persen dengan margin of error 3.2 persen. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry