Dedi Mulyadi (ist)

BANDUNG | duta.co – Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengaku pernah diminta duit mahar Rp 10 miliar agar mendapat rekomendasi Golkar sebagai Cagub Jabar. Dedi tidak menyebutkan pihak yang dimaksud tersebut.

“Orangnya tegas mengatakan kalau Anda tidak ‎kasih Rp 10 miliar jangan menyesal Anda tidak dapatkan apa-apa. Saya katakan tidak apa-apa. Besok saya tidak jadi apa-apa juga enggak apa-apa.” Hal itu dikatakan Dedi saat berorasi di hadapan ratusan kader Partai Golkar Jabar, di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9).

Bupati Purwakarta itu menolak transaksional tersebut. Menurut dia, seluruh mekanisme Partai Golkar sudah ditempuh. Dengan apa yang sudah diberikan pada Golkar, Dedi pun tinggal menunggu instruksi saja. Sebab, sebelumnya namanya disebut sebagai calon kuat.

“Saya sabar. Di tengah-tengah itu saya secara pribadi mengalami kegelisahan karena seringkali ada orang telepon,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi usai orasi, Dedi menegaskan bahwa tokoh tersebut bukan kader DPP Partai Golkar. Namun diakuinya tokoh itu memang memiliki kedekatan dengan para elite Partai Golkar. “Saya katakan yang meminta itu bukan pengurus Golkar, hanya seorang tokoh biasa yang merasa dekat dengan Golkar‎,” tandasnya.

‎Dia menilai apa yang terjadi dalam Pilgub Jabar khususnya di tubuh Golkar menjadi pemicu agar kader di provinsi tersebut makin solid. Ini tidak lepas juga dari beredarnya rekomendasi DPP Partai Golkar tentang pengusungan Ridwan Kamil. “Jangan orang Jakarta yang menentukan nasib Jawa Barat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, kegiatan juga diisi dengan pemaparan kondisi partai Golkar dari pengamat politik. Selain itu ratusan kader membubuhkan tandatangan dukungan agar DPP mencalonkan Dedi di Pilgub Jabar.

 

MENDEMO DPP GOLKAR: Kader Golkar mendemo DPP partainya di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ‎Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9) siang. Mereka menuntut Dedi ditetapkan jadi Cagub Jabar. (ist)

Kader Golkar Demo DPP

Sementara itu, ratusan orang kader Partai Golkar menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ‎Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9) siang. Mereka mengecam sikap DPP dimana Surat Keputusan (SK) dukungan untuk Ridwan Kamil beredar.

Sekadar diketahui, sinyal Golkar mengusung Dedi Mulyadi pada Pilgub Jabar cukup santer. Dedi dianggap sebagai kader terbaik yang dimiliki Golkar di Jabar. Sehingga beredarnya SK tersebut membuat kader partai Golkar terkejut.‎ Meski sejauh ini keabsahan SK tersebut dipertanyakan.

Dalam aksinya, ‎para kader membawa poster-poster yang diantaranya bertuliskan ‘Save Partai Golkar’, ‘Golkar Jabar‎ Tidak Untuk Direntalkan Apalagi Dijual’ dan ‘Partai Golkar Milik Kader Golkar’.

“Jika Pak Dedi Mulyadi tidak ditetapkan sebagai ‎Calon Gubernur dari Partai Golkar, kita akan ke Jakarta,” kata salah satu peserta aksi di mobil bak terbuka melalui pengeras suaranya. Dia juga meminta elite Golkar di pusat membatalkan dukungan untuk Ridwan Kamil.

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara mengatakan, ‎para kader Partai Golkar yang melakukan aksi demonstrasi hari ini datang atas dasar inisiatif sendiri.

“Hari ini ada pernyataan sikap dari para kader di seluruh Jawa Barat‎ baik dari DPD kabupaten/kota dan DPD Provinsi Jawa Barat. Aksi ini atas permintaan teman-teman daerah, bukan kami (pengurus DPD Golkar Jawa Barat) yang mengundang. Kita akan dengarkan apa yang akan disampaikan,” ujar Iswara.

Selain itu, Iswara mengimbau agar para kader Partai Golkar di seluruh Jawa Barat tidak bertindak anarkis ‎dan melakukan reaksi berlebih dalam menyuarakan pendapat.

“‎Kami mengimbau para kader untuk tidak bereaksi terlalu berlebihan dan kita berharap agar para kader mempercayai DPP Partai Golkar karena DPP tidak akan gegabah dalam memutuskan calon gubernur dengan 46 juta penduduk, 33 juta pemilih,” ungkapnya. hud, mer

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry